Sariawan di Gusi? Kenali Penyebab dan Cara Mengatasinya

Hani Hnsa 0 Komentar

Sariawan bisa muncul di mana saja. Kamu mengalami sariawan di gusi? Kenali gejala, penyebab dan cara mengatasinya.

IndiffsSariawan atau bisa disebut juga dengan Stomatitis dapat muncul dimanapun dalam rongga mulut, tak terkecuali di gusi. Sariawan di gusi bisa disebabkan oleh banyak hal, mulai dari iritasi atau luka hingga infeksi pada gusi. Agar tidak semakin parah atau muncul kembali, sariawan di gusi perlu ditangani dengan benar.

Sariawan di gusi ditandai dengan munculnya luka berbentuk oval atau bulat. Bagian tengah pada luka sariawan biasanya berwarna putih, abu-abu, atau kuning, dan tepian nya berwarna kemerahan. Sariawan di gusi sering kali menimbulkan rasa nyeri atau perih, terutama ketika makan, minum, atau bicara.

Gejala

Sariawan adalah luka yang menyakitkan di dalam mulut. Bisa terjadi di lidah, lapisan pipi, langit-langit, bahkan di gusi. Gejala umum Stomatitis meliputi:

  • Sensasi terbakar, kesemutan, atau tertusuk hingga 24 jam sebelum luka muncul.
  • Luka mirip kawah yang berwarna putih, abu-abu, atau kuning, dengan pinggiran berwarna merah.
  • Luka biasanya terasa nyeri.
  • Kesulitan berbicara, makan atau menelan.
  • Demam.
  • Kelenjar getah bening membengkak.
  • Infeksi Stomatitis di mulut atau tenggorokan.

Ketika terjadi Stomatitis di gusi, dapat menyebabkan penderitanya susah menelan sehingga terjadinya penurunan berat badan.

Penyebab

Berikut ini adalah beberapa penyebab munculnya Stomatitis di gusi:

1. Cedera

Cedera atau luka di gusi dan rongga mulut dapat menyebabkan Stomatitis. Cedera di gusi dan mulut dapat terjadi ketika Anda menyikat gigi terlalu keras atau terburu-buru, menggunakan kawat gigi atau gigi palsu, maupun mengalami benturan di mulut saat olahraga atau kecelakaan.

2. Iritasi

Stomatitis di gusi juga bisa terjadi ketika jaringan gusi dan rongga mulut mengalami iritasi. Iritasi ini bisa terjadi akibat kebiasaan mengkonsumsi makanan yang terlalu asam atau pedas, serta kebiasaan merokok. Selain itu, kandungan SLS (sodium lauryl sulfate) pada pasta gigi atau obat kumur juga dapat memicu timbulnya Stomatitis.

3. Infeksi virus dan bakteri

Luka di gusi yang menyerupai Stomatitis bisa menjadi pertanda gingivostomatitis, yaitu infeksi mulut dan gusi yang disebabkan oleh virus atau bakteri. Infeksi ini lebih rentan terjadi ketika kebersihan gigi dan mulut tidak terjaga. Selain Stomatitis di gusi, gejala lain yang dapat muncul akibat kondisi ini adalah demam, gusi bengkak, gusi berdarah atau bernanah, bau mulut, serta sulit menelan.

4. Penyakit tertentu

Stomatitis yang sering kambuh atau tidak kunjung sembuh di gusi atau di bagian mulut lainnya juga bisa menandakan adanya penyakit tertentu, misalnya lupus, penyakit celiac, penyakit radang usus, hingga kanker mulut. Stomatitis yang tak kunjung sembuh ini perlu diperiksakan ke dokter gigi agar dapat ditangani dengan baik.

Selain keempat penyebab di atas, Stomatitis di gusi juga bisa disebabkan oleh berbagai kondisi berikut:

  • Malnutrisi atau kekurangan gizi, seperti kekurangan vitamin B dan zat besi
  • Faktor keturunan
  • Stres
  • Perubahan hormon
  • Efek samping pengobatan, seperti kemoterapi

Cara Mengatasi Sariawan di Gusi

Terdapat beberapa cara menyembuhkan sariawan di gusi yang bisa dijajal. Melansir Mayo Clinic, berikut beberapa di antaranya:

1. Gunakan obat kumur: Dokter terkadang meresepkan obat kumur yang mengandung steroid untuk mengurangi nyeri sariawan di gusi. Obat sariawan ini dapat mengurangi peradangan sekaligus menghilangkan rasa sakit terkait sariawan.

2. Oleskan obat sariawan: Selain obat kumur, terdapat beberapa krim atau salep yang dapat membantu menyembuhkan sariawan di gusi. Obat oles untuk sariawan ini biasanya mengandung benzokain, fluosinonida, atau hidrogen peroksida.

3. Atasi tukak lambung: Jika sariawan di gusi muncul berbarengan dengan tukak lambung, dokter biasanya meresepkan obat untuk mengatasi tukak lambung.

4. Mengonsumsi asupan yang mengandung folat, vitamin B6, B12, atau zinc: Apabila sariawan disebabkan kekurangan folat, zinc, vitamin B6, atau B12, dokter biasanya menyarankan penderita mengkonsumsi asupan yang mengandung zat gizi tersebut. Apabila kekurangan nutrisi cukup parah, penderita akan diberikan suplemen.

5. Kumur dengan larutan air garam: Cara mengatasi sariawan secara alami lainnya yakni berkumur dengan larutan air garam. Larutkan satu sendok teh garam dalam setengah gelas air hangat. Gunakan larutan ini umum kumur selama beberapa kali sehari.

6. Hindari makanan asam dan pedas: Selama proses penyembuhan sariawan, hindari dulu beberapa makanan yang bisa mengiritasi gusi seperti makanan pedas dan terlalu asam.

7. Tempel kan es batu: Apabila sariawan di gusi terasa sangat nyeri, coba hilangkan rasa sakit dengan menempelkan es batu kecil di area yang nyeri. Rasa dingin dari es dapat mengurangi rasa sakit secara alami.

8. Sikat gigi perlahan: Kendati sedang nyeri karena sariawan di gusi, kebersihan mulut tetap perlu dijaga. Upayakan untuk menyikat gigi dengan lembut, gunakan sikat yang lembut, dan gunakan pasta gigi yang minim busa.

Tanggapan

Belum ada

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Konten Terkait

Konten Terbaru