Sejarah 6 Agustus! Tragedi Bom Atom Hiroshima-Nagasaki

Admin 0 Komentar

Sejarah 6 Agustus sebagai hari peringatan bom atom hiroshima-nagasaki yang dijatuhkan di jepang peristiwa ini terjadi pada perang dunia ke-II.

Indiffs – Peristiwa dan catatan sejarah penting terjadi baik didalam maupun luar negeri pada hari ini 6 Agustus. Hingga kini peristiwa tersebut masih dikenang di masyarakat. Ya, sejarah tanggal 6 agustus 2022 ini jatuh pada hari sabtu. Pada hari ini terdapat peringatan tragedi bom atom hiroshima.

Hari ini 77 tahun lalu, tepatnya 6 Agustus 1945, sebuah bom atom bernama Little Boy dijatuhkan oleh  pesawat B-29 Enola Gay milik Amerika, dan meledak di ketinggian 2.000 kaki di atas Hiroshima, Jepang pada pukul 8:16 pagi.

Kejadian itu langsung menewaskan 140.000 orang serta memberikan efek radiasi yang bertahan selama bertahun-tahun dan menyebabkan kematian 60.000 lainnya hingga akhir tahun akibat penyakit yang disebabkan bom tersebut.

Bom yang menghasilkan ledakan setara 15.000 ton TNT itu berhasil menghancurkan lima mil persegi dari Kota Hiroshima. Dikutip dari ICAN, bom tersebut meruntuhkan dan membakar sekitar 70 persen dari semua bangunan di Hiroshima dan membuat sekitar 140.000 warga Hiroshima tewas hingga akhir 1945.

Peristiwa ini dimulai pada kala Amerika Serikat dan Jepang yang terlibat pada konflik perang dunia ke-II dengan mengikuti kubu yang beda.

Dilansir dari Kompas.com, sejarah ini pada mulanya Amerika Serikat, Ingris, Perancis, Uni Soviet, dan China tergabung dalam blok sekutu. Sedangkan Jepang, Jerman dan Italia berada dalam blok sentral.

Dikutip dari History, bom atom yang dijatuhkan di Hiroshima tersebut ternyata belum dapat membuat Jepang menyerah.

Amerika Serikat kemudian kembali menjatuhkan bom atom di Kota Nagasaki pada 9 Agustus 1945 dan akhirnya membuat Jepang menyerah.

Kaisar Jepang Hirohito mengumumkan penyerahan tanpa syarat negaranya dalam Perang Dunia ke-II pada 15 Agustus 1945.

Proyek Manatthan

Dilansir dari okezone, Proyek Manhattan ini adalah upaya yang dipimpin Amerika Serikat untuk mengembangkan bom atom fungsional selama Perang Dunia II. Proyek Manhattan dimulai sebagai tanggapan atas kekhawatiran terhadap para ilmuwan Jerman yang telah mengerjakan senjata menggunakan teknologi nuklir sejak 1930-an.

Pada 28 Desember 1942, Presiden Franklin D. Roosevelt mengizinkan pembentukan Proyek Manhattan untuk menyatukan berbagai ilmuwan dan pejabat militer yang bekerja pada penelitian nuklir. Sebagian besar pekerjaan di Proyek Manhattan dilakukan di Los Alamos, New Mexico, di bawah arahan fisikawan teoretis J. Robert Oppenheimer. Percobaan bom nuklir pertama dilakukan di lokasi gurun terpencil dekat Alamogordo, New Mexico pada 16 Juli 1945. Uji coba bom atom ini pun berhasil diledakkan.

Nah, pada saat inilah Amerika Serikat (AS) menggunakan bom nuklir pertama kalinya ketika mengebom dua kota di Jepang, yaitu Hiroshima dan Nagasaki. Pada 6 Agustus 1945 ini, bom uranium dijatuhkan di Hiroshima. Bom yang diberi nama Little Boy inilah yang menjadi peristiwa bersejarah yang dikenal masyarakat.

Kejadian yang mati mengenaskan dilansir dari kompas, Pasca pemboman di Hiroshima, sekitar 90 persen dokter dan perawat terbunuh dan hanya 3 dari 45 rumah sakit yang masih berfungsi. Hal ini membuat sebagian besar korban yang selamat meninggal tanpa menerima pertolongan dan perawatan.

Bahkan, petugas penolong yang memberikan bantuan dari luar Hiroshima pasca pemboman turut tewas karena terpapar radiasi. Kerusakan dan kematian di Hiroshima tidak lantas membuat Jepang menyerah. Amerika Serikat kemudian menjatuhkan bom “Fat Man” ini merupakan bom plutonium di Nagasaki pada 9 Agustus 1945 pukul 11.02 pagi. Bom yang menewaskan sekitar 74.000 orang tersebut akhirnya membuat Jepang menyerah tanpa syarat kepada sekutu.

Tanggapan

Belum ada

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Konten Terkait

[quads id=1]

Konten Terbaru