Surat Al Jumu’ah Lengkap, Para Imam Sering Baca di Hari Jumat

Admin 0 Komentar

Bacaan Surat Al Jumu'ah merupakan salah satu surat yang ada dalam Al-Qur'an yang menjelaskan secara gambang tentang keutamaan hari Jumat.

INDIFFS.COM – Surat Al Jumu’ah merupakan salah satu surat yang ada dalam Al-Qur’an yang menjelaskan secara gambang tentang keutamaan hari Jumat. Bahkan, surat tersebut sering dibacakan oleh para imam di setiap ibadah shalat Jum’at.

Surat ini sendiri diturunkan setelah Rasulullah Hijrah ke Madinah. Hal ini menjadikannya sebagai surat Madaniyah yang terdiri dari 11 ayat, 180 kalimat dan 576 huruf. Tentunya ada banyak penjelasan dalam setiap ayatnya.

Ada banyak keistimewaan dalam surat tersebut, diantaranya yakni diberkati hartanya, pahala kebaikan, kebiasaan rasul, seruan shalat Jumat hingga memercayai kedatangan rasul dan peringatan dari Allah SWT. Tercantum juga seruan untuk beribadah shalat Jumat yang menjadi wajib bagi Muslim Berikut ini bacaan Surat Al Jumu’ah yang perlu dipahami isi di dalamnya:

Bacaan Surat Al Jumu’ah Latin dan Artinya Ayat 1-11

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

 يُسَبِّحُ لِلّٰهِ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِ الْمَلِكِ الْقُدُّوْسِ الْعَزِيْزِ الْحَكِيْمِ

Yusabbihu lillaahi maa fis-samaawaati wa maa fil-ardil-malikil-qudduusil-‘aziizil-hakiim(i).
Artinya: Apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi senantiasa bertasbih kepada Allah Yang Maharaja, Mahasuci, Mahaperkasa, lagi Mahabijaksana.


هُوَ الَّذِيْ بَعَثَ فِى الْاُمِّيّٖنَ رَسُوْلًا مِّنْهُمْ يَتْلُوْا عَلَيْهِمْ اٰيٰتِهٖ وَيُزَكِّيْهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتٰبَ وَالْحِكْمَةَ وَاِنْ كَانُوْا مِنْ قَبْلُ لَفِيْ ضَلٰلٍ مُّبِيْنٍۙ

Huwal-lazi ba’asa fil-ummiyyina rasulam minhum yatluu ‘alaihim ayaatihi wa yuuzakkihim wa yuu’allimuhumul-kitaaba wal-ḥikmata wa in kaanu min qablu lafi ḍalaalim mubīn(in).
Artinya: Dialah yang mengutus seorang Rasul (Nabi Muhammad) kepada kaum yang buta huruf dari (kalangan) mereka sendiri, yang membacakan kepada mereka ayat-ayat-Nya, menyucikan (jiwa) mereka, serta mengajarkan kepada mereka Kitab (Al-Qur’an) dan Hikmah (Sunah), meskipun sebelumnya mereka benar-benar dalam kesesatan yang nyata.


 وَّاٰخَرِيْنَ مِنْهُمْ لَمَّا يَلْحَقُوْا بِهِمْۗ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُۙ

Waa aakhariina minhum lammaa yalhhaqu bihim, wa huwal-‘aiizulhakiim(u).
Artinya: (Allah juga mengutus Nabi Muhammad) kepada (kaum) selain mereka yang belum (datang) menyusul mereka. Dialah Yang Mahaperkasa lagi Mahabijaksana.


 ذٰلِكَ فَضْلُ اللّٰهِ يُؤْتِيْهِ مَنْ يَّشَاۤءُۗ وَاللّٰهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيْمِ

Zaalika fadlullaahi yu’tiihi may yasyaa'(u), wallaahu zul-fadlil-‘azim(i).
Artinya: Itulah karunia Allah yang dianugerahkan kepada siapa yang Dia kehendaki. Allah memiliki karunia yang besar.


مَثَلُ الَّذِيْنَ حُمِّلُوا التَّوْرٰىةَ ثُمَّ لَمْ يَحْمِلُوْهَا كَمَثَلِ الْحِمَارِ يَحْمِلُ اَسْفَارًاۗ بِئْسَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِيْنَ كَذَّبُوْا بِاٰيٰتِ اللّٰهِ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَ

Masalul-lazina hummilut-tauraata summa lam yahmiluhaa kamasalil-ḥimaari yahmilu asfaaraa(n), bi’sa masalul-qaumil-laziina kazzabuu bi’aayaatillaah(i), wallaahu laa yahdil-qaumaz-zaalimin(a).
Artinya: Perumpamaan orang-orang yang dibebani tugas mengamalkan Taurat, kemudian tidak mengamalkannya, adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab (tebal tanpa mengerti kandungannya). Sangat buruk perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah. Allah tidak memberi petunjuk kepada kaum yang zalim.


قُلْ يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ هَادُوْٓا اِنْ زَعَمْتُمْ اَنَّكُمْ اَوْلِيَاۤءُ لِلّٰهِ مِنْ دُوْنِ النَّاسِ فَتَمَنَّوُا الْمَوْتَ اِنْ كُنْتُمْ صٰدِقِيْنَ

Qul yaa ayyuhal-laziina haaduu in za’amtum annakum auliyaa’u lillaahi min duunin-naasi fa tamannawul-mauta in kuntum saadiqin(a).
Artinya: Katakanlah (Nabi Muhammad), “Wahai orang-orang Yahudi, jika kamu mengira bahwa kamulah kekasih Allah (dan) bukan orang lain, harapkanlah kematianmu, jika kamu orang-orang benar.”


وَلَا يَتَمَنَّوْنَهٗٓ اَبَدًاۢ بِمَا قَدَّمَتْ اَيْدِيْهِمْۗ وَاللّٰهُ عَلِيْمٌۢ بِالظّٰلِمِيْنَ

Wa laa yatamannaunahuu abadam bimaa qaddamat aidiihim, wallaahu ‘aliimum biz-zzzlimin(a).
Artinya: Mereka tidak akan mengharapkan kematian itu selamanya disebabkan apa (keburukan) yang telah mereka perbuat dengan tangan mereka sendiri. Allah Maha Mengetahui orang-orang zalim.


قُلْ اِنَّ الْمَوْتَ الَّذِيْ تَفِرُّوْنَ مِنْهُ فَاِنَّهٗ مُلٰقِيْكُمْ ثُمَّ تُرَدُّوْنَ اِلٰى عَالِمِ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ فَيُنَبِّئُكُمْ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُوْنَ ࣖ

Qul innal-mautal-lazzii tafirruuna minhu fa innahuu mulaaqikum ṡumma turadduuna ilaa ‘aalimil-gaibi wasy-syahaadati fa yunabbi’ukum bimaa kuntum ta’malūn(a).
Artinya: Katakanlah, “Sesungguhnya kematian yang kamu lari darinya pasti akan menemuimu. Kamu kemudian akan dikembalikan kepada Yang Maha Mengetahui yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang selama ini kamu kerjakan.”


يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْٓا اِذَا نُوْدِيَ لِلصَّلٰوةِ مِنْ يَّوْمِ الْجُمُعَةِ فَاسْعَوْا اِلٰى ذِكْرِ اللّٰهِ وَذَرُوا الْبَيْعَۗ ذٰلِكُمْ خَيْرٌ لَّكُمْ اِنْ كُنْتُمْ تَعْلَمُوْنَ

Yaa ayyuhal-laziina aamanuu izaa nudiya lis-salaati miy yaumil-jumu’ati fas’au ilaa zikrillaahi wa zarul-bai(a), zaalikum khairul lakum in kuntum ta’lamuun(a).
Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, apabila (seruan) untuk melaksanakan salat pada hari Jumat telah dikumandangkan, segeralah mengingat Allah dan tinggalkanlah jual beli. Yang demikian itu lebih baik bagimu jika kamu mengetahui.


فَاِذَا قُضِيَتِ الصَّلٰوةُ فَانْتَشِرُوْا فِى الْاَرْضِ وَابْتَغُوْا مِنْ فَضْلِ اللّٰهِ وَاذْكُرُوا اللّٰهَ كَثِيْرًا لَّعَلَّكُمْ تُفْلِحُوْنَ

Fa izaa qudiyatis-salaatu fantasyiruu fil-ardi wabtaguu min fadlillaahi wazzkurullaaha kasiral la’allakum tuflihuun(a).
Artinya: Apabila salat (Jumat) telah dilaksanakan, bertebaranlah kamu di bumi, carilah karunia Allah, dan ingatlah Allah sebanyak-banyaknya agar kamu beruntung.


وَاِذَا رَاَوْا تِجَارَةً اَوْ لَهْوًا ۨانْفَضُّوْٓا اِلَيْهَا وَتَرَكُوْكَ قَاۤىِٕمًاۗ قُلْ مَا عِنْدَ اللّٰهِ خَيْرٌ مِّنَ اللَّهْوِ وَمِنَ التِّجَارَةِۗ وَاللّٰهُ خَيْرُ الرّٰزِقِيْنَ ࣖ

Wa izaa ra’au tijaaratan au lahwaninfaddu ilaihaa wa tarakuuka qaa’imaa(n), qul maa ‘indallaahi khairum minal-lahwi wa minat-tijaarah(ti), wallaahu khairur-raaziqin(a).
Artinya: Apabila (sebagian) mereka melihat perdagangan atau permainan, mereka segera berpencar (menuju) padanya dan meninggalkan engkau (Nabi Muhammad) yang sedang berdiri (berkhotbah). Katakanlah, “Apa yang ada di sisi Allah lebih baik daripada permainan dan perdagangan.” Allah pemberi rezeki yang terbaik.


Semoga dengan pemahaman kandungan dari surah Al Jumuah 1-11 dapat meningkatkan keimanan kita dan meningkatkan kebiasaan-kebiasaan baik dalam shalat Jumat ya, Aamiin.

Tanggapan

Belum ada

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Konten Terkait

[quads id=1]

Konten Terbaru