Syarhut Tha’am : Maksiat Batin yang Berlebihan Pada Makanan

Admin 0 Komentar

Syarhut tha'am atau berlebih lebihan makan merupakan maksiat batin yang perlu diatasi, karena maksiat ini memiliki dampak buruk bagi hidup!

INDIFFS.COM – Syarhut tha’am artinya berlebih-lebihan pada makanan dan termasuk pada maksiat batin yang perlu untuk di bersihkan dari hati kita, karena jika dibiarkan ia akan memberikan kesan yang sangat buruk kepada jasmani dan rohani kita.

Setiap makhluk yang hidup di atas muka bumi Allah ini perlu makanan serta minuman, dan bagi umat manusia, makanan adalah keperluan asas hidup. Tidak ada seorang manusia pun yang tidak memerlukan makanan. Karena kita memerlukan zat-zat dari makanan untuk memberikan tenaga dalam menjalani hidup di atas buka bumi ini.

Syarhut tha’am – Maksiat Batin

Dalam Islam mengharamkan perbuatan tidak mau makan dengan sengaja seperti mogok makan, bulimia, diet anorexia hingga keterlaluan diet, karena ini semua akan mendatangkan kemudaratan kepada tubuh manusia.

Perbuatan makan ini bisa menjadi maksiat batin apabila manusia berpegang kepada prinsip bahasanya hidup ini adalah untuk makan. Yang dimana kesimpulannya makanan yang menjadi keutamaan dalam hidup. Jika memang makanan menjadi keutamaan, maka hati akan bergantung dan selalu ingat kepada makan. Soal seperti apa yang akan dimakan dan dimana akan makan, akan selalu berada di pikirannya.

Dari kata-kata Ali bin Abi Thalib. “Barang siapa yang hanya memikirkan isi perutnya, maka harga dirinya tidak lebih dari apa yang keluar dari perutnya.”

Dampak Syarhut Tha’am

Dari sebab berlebihan makan, tubuh akan bertambah berat, malas dan mengantuk. Jika tubuh merasakan hal tersebut, otak akan menjadi lemah untuk berpikir dan lemak sukar untuk menyerap ilmu. Tak hanya itu, makan yang sangat berlebihan akan mendatangkan masalah kesehatan.

Sifat sangat berlebih-lebihan pada makanan bukan saja melibatkan soal makan yang banyak serta berlebihan. Syarhut tha’am juga merangkum beberapa sifat ini:

  1. Tamak pada makanan. Tamak akan sentiasa rasa tidak cukup dan mau seberapa banyak makanan untuk dirinya sendiri. Karena sifat ini akan merasa keberatan untuk membagi makanannya dengan orang lain.
  2. Cerewet pada makanan. Sifat ini akan menyebabkan banyak masa dihabiskan hanya untuk memilih makanan yang disukainya. Hal ini juga mencerminkan rasa tidak bersyukur kita kepada nikmat yang ada di depan mata.
  3. Membazir makanan.
  4. Kedekut pada makanan. Sifat ini akan menguasai diri yang diakibatkan oleh tamak.

Keempat sifat yang menjurus pada akhlak yang buruk dan menjadi salah satu dari tanda hari kiamat pada akhir zaman yang dimana perut akan menjadi raja dan segala usaha akan dilakukan untuk mengisi perut saja. Manusia akan sanggup berusaha payah untuk perutnya sehingga lupa dan lalai terhadap ibadah.

Puncak dari penyakit maksiat batin adalah nafsu. Allah mengaruniai nafsu makan supaya kita hambanya ada keinginan untuk makan. Namun, nafsu makan ini perlu kita kendalikan agar tidak terjerumus kepada sifat berlebih-lebihan pada makanan. Karena kekalahan melawan nafsu akan merendahkan martabat kita di hadapan Allah SWT.

Dan berjuang melawan nafsu adalah jihad. Hukumnya adalah wajib. Maka wajiblah kita melawan nafsu makan yang mendorong untuk sangat berlebih-lebihan pada makanan kita.

Demikianlah hal yang dapat disampaikan, semoga dapat membantu!

Tanggapan

Belum ada

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Konten Terkait

[quads id=1]

Konten Terbaru