Tahun Baru Islam? Inilah Sejarah, Makna Beserta Doanya!

Admin 0 Komentar

Lantas, apa itu tahun baru hijriyah? Simak informasi selengkapnya tentang tahun baru hijriyah atau tahun baru Islam berikut ini.

Indiffs – Pengertian tahun baru hijriyah perlu diketahui. Bisa jadi masih ada sebagian masyarakat yang belum mengetahui betul tentang pengertian tahun baru hijriyah. Tahun baru hijriyah atau disebut juga tahun baru Islam merupakan salah satu hari penting bagi umat muslim. Lantas, apa itu tahun baru hijriyah? Simak informasi selengkapnya tentang tahun baru hijriyah atau tahun baru Islam berikut ini.

Mengenal Tahun Baru Hijriyah

Pengertian tahun baru hijriyah disebut juga tahun baru Islam. Pengertian tahun baru hijriyah adalah tahun baru dalam kalender hijriyah. Kalender hijriyah adalah kalender Islam. Tahun baru hijriyah atau tahun baru islam merupakan salah satu momen penting bagi umat muslim di seluruh dunia.

Kalender hijriyah memiliki sistem penanggalan yang berbeda dengan sistem penanggalan dalam kalender masehi, sebagaimana kita kenal dan pakai saat ini. Sistem penanggalan dalam kalender Islam adalah ditentukan berdasarkan siklus bulan.

Perayaan Tahun Baru Hijriah merupakan salah satu agenda penting dengan beragam sejarah didalamnya. Tahun baru Islam diperingati setiap tanggal 1 Muharram sekaligus memperingati peristiwa Hijrah saat Nabi Muhammad SAW dan pengikutnya bermigrasi dari Mekah ke Madinah pada tahun 622 M.

Kalender Hijriah berbeda dengan kalender Masehi, kalender Hijriah menggunakan perhitungan orbit bulan pada bumi, karenanya disebut dengan kalender lunar. Sedangkan kalender Masehi menggunakan perhitungan pergerakan matahari, karenanya disebut dengan kalender solar. Kalender Hijriah maupun Masehi memiliki jumlah bulan yang sama, pada kalender Hijriah sendiri memiliki dua belas bulan dengan nama-nama bulan sebagai berikut: Muharram, Shafar, Rabi’ul Awal, Rabi’ul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Sya’ban, Ramadhan, Syawal, Zulqaidah, dan Zulhijjah.

Sejarah Tahun Baru Hijriyah

Sejarah penetapan awal tahun baru Islam atau awal penanggalan hijriyah adalah merujuk pada peristiwa hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Kota Makkah ke Madinah. Peristiwa itu merupakan salah satu momen penting dalam sejarah Islam yang terjadi pada tahun 622 Masehi. Dan, hari itu ditetapkan sebagai hari pertama dalam penanggalan hijriyah atau kalender Islam yakni 1 Muharam 1 Hijriyah.

Adapun sejarah penetapan awal penanggalan kalender hijriyah yang menjadi awal tahun hijriyah adalah tidak lepas dari peran Khalifah Umar bin Khattab. Dilansir dari laman resmi Al Ain University, sejarah penentuan awal tahun baru Islam itu diprakarsai oleh Khalifah Umar bin Khattab dengan persetujuan Usman bin Affan dan Ali bin Abi Thalib.

Penggunaan penanggalan hijriyah sebagai momen awal kalender Islam itu adalah dengan ditetapkannya tahun 622 Masehi (hijrahnya Nabi Muhammad SAW) sebagai tahun pertama kalender hijriyah. Kala itu adalah tahun ke-17 setelah peristiwa hijrah atau 3-4 tahun saat kepemimpinan Khalifah Umar bin Khattab.

Makna Tahun Baru Hijriyah

  • Semangat Perjuangan Tanpa Putus Asa
  • Bukti Betapa Maha Adilnya Allah SWT
  • Memperingati Nabi Muhammad Saw. Hijrah
  • Momentum Pergantian Tahun
  • Momen Menuju Kebaikan
  • Momen Untuk Intropeksi Diri
  • Menghindari Kultus Individu
  • Pengingat Akan Pentingnya Berakhlak Mulia

Untuk memperingati tahun baru hijriyah, mari rayakan dengan berdo’a awal tahun:

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ

اَللَّهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ المُعَوَّلُ، وَهَذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِه، وَالعَوْنَ عَلَى هَذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ

“Allâhumma antal abadiyyul qadîmul awwal. Wa ‘alâ fadhlikal ‘azhîmi wa karîmi jûdikal mu‘awwal. Hâdzâ ‘âmun jadîdun qad aqbal. As’alukal ‘ishmata fîhi minas syaithâni wa auliyâ’ih, wal ‘auna ‘alâ hâdzihin nafsil ammârati bis sû’I, wal isytighâla bimâ yuqarribunî ilaika zulfâ, yâ dzal jalâli wal ikrâm.”

Artinya: “Tuhanku, Kau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan Iblis dan para wali nya di tahun ini. Aku pun mengharap pertolongan-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. Kepada-Mu, aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmat-Mu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan.”

Tanggapan

Belum ada

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Konten Terkait

[quads id=1]

Konten Terbaru