Tata Cara Sholat Jenazah Laki-Laki Maupun Perempuan, Ketahui!

Admin 0 Komentar

Sholat jenazah dilakukan dengan berjamaah dan makmum hendaklah di bagi menjadi tiga shaf atau baris. Berikut ini tata cara sholat jenazah

INDIFFS.COM – Sangat penting bagi umat muslim untuk mengetahui tata cara melaksanakan sholat jenazah. Hukum menyolatkan jenazah adalah fardhu kifayah, artinya bila sudah ada yang mengerjakannya, maka kewajiban sudah gugur bagi orang yang lain. Meski demikian, melaksanakan sholat jenazah tetap merupakan suatu anjuran bagi siapa pun yang mengetahui kematian saudara muslimnya.

Hal ini sebagaimana dalam hadist:

عَنْ سَلَمَةَ بْنِ الأَكْوَعِ ، رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ ، أَنَّ النَّبِيَّ صلى الله عليه وسلم أُتِيَ بِجَنَازَةٍ لِيُصَلِّيَ عَلَيْهَا ، فَقَالَ : هَلْ عَلَيْهِ مِنْ دَيْنٍ ؟ قَالُوا : لاَ فَصَلَّى عَلَيْهِ ثُمَّ أُتِيَ بِجَنَازَةٍ أُخْرَى ، فَقَالَ : هَلْ عَلَيْهِ مَنْ دَيْنٍ قَالُوا نَعَمْ قَالَ صَلُّوا عَلَى صَاحِبِكُمْ قَالَ أَبُو قَتَادَةَ عَلَيَّ دَيْنُهُ يَا رَسُولَ اللهِ فَصَلَّى عَلَيْهِ - رواه البخاري

‘an salamatabnilakwa’i, radiyallahhu ‘anhu, iannannabiyya sholallahu ‘alaihi wa sallam utiya bijanaa zatin liyusholliya ‘alaihaa, faqoola: hal ‘alaihi min dayni? qooluu: laa fasholla ‘alaihi tsumma utiya bijanaazatin ukhroo, faqoolaa: hal ‘alaihi min daining qooluu na’am qoola sholluu ‘alaa shoo hibikum qoola abuu qotaadata ‘alayya daynahu yaa rosuulallahi fasholla ‘alaihi.

Dari Salamah bin al-Akwa’ r.a ia berkata, “Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah didatangkan seorang jenazah, agar beliau menshalatinya. Lantas beliau bertanya, ‘Apakah orang ini punya hutang. Mereka menjawab: “Tidak”, maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menyolatkan jenazah tersebut. Kemudian didatangkan jenazah yang lain. Beliau bertanya: “Apakah dia punya hutang. Mereka menjawab: ” Ya.” Beliau berkata, ‘Shalatkanlah sahabat kalian.’ Abu Qatadah berkata: “Saya yang menanggung hutangnya wahai Rasulullah.” Lalu beliau menyolatkan jenazah tersebut. (HR. Bukhari).

Hadist ini menjadi dasar hukum melaksanakan shalat jenazah, dan bahwa shalat tersebut hukumnya wajib kifayah. Karena saat itu Rasulullah saw hanya melakukannya untuk seorang jenazah, sementara jenazah yang lain beliau hanya memerintahkan para sahabat untuk melaksanakannya dikarenakan ia mempunyai hutang, sekalipun akhirnya beliau menyolatkannya setelah ada sahabat yang menanggung hutangnya.

Tata Cara Sholat Jenazah

Sholat jenazah dilakukan dengan berjamaah dan makmum hendaklah di bagi menjadi tiga shaf atau baris. Berikut ini tata cara sholat jenazah:

1. Niat Sholat Jenazah

Adapun niat sholat jenazah perempuan maupun laki-laki:

Niat Sholat Jenazah Perempuan

Jika jenazahnya berjenis ke;amin perempuan, maka niat yang harus di lafalkan yaitu:

اُصَلِّى عَلَى هَذِهِ الْمَيِّتَةِ اَرْبَعَ تَكْبِرَاتٍ فَرْضَ الْكِفَايَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى

Ushollii ‘alaa haadzihill mayyitati arba’a takbirootin fardhol kifaayati ma’muuman lillaahi ta’aalaa.

Artinya: “Saya niat salat atas mayit ini empat kali takbir fardhu kifayah, sebagai makmum karena Allah Ta’ala.”

Niat Sholat Jenazah Laki-laki

Apabila jenazahnya berjenis kelamin laki-laki, lafadz niatnya yaitu:

اُصَلِّى عَلَى هَذَاالْمَيِّتِ اَرْبَعَ تَكْبِرَاتٍ فَرْضَ الْكِفَايَةِ مَأْمُوْمًا ِللهِ تَعَالَى

Ushollii ‘alaa haadzal mayyiti arba’a takbirootin fardhol kifaayati ma’muuman lillaahi ta’aalaa.

Artinya: “Saya niat salat atas mayit ini empat kali takbir fardhu kifayah, sebagai makmum karena Allah Ta’ala.”

2. Berdiri

Langkah kedua berdiri bagi yang mampu dengan menghadap kiblat. Jika jenazah berjenis kelamin laki-laki, maka hendaklah imam berdiri di dekat kepalanya. Namun jika jenazahnya perempuan, maka imam hendaklah berdiri di dekat pusarnya

3. Takbiratul Ikhram Pertama

Kemudian takbiratul ikhram pertama, dengan bersedekap. Lalu membaca surat Al-Fatihah tanpa surat lain. Sholat jenazah tidak sah tanpa membaca surat Al-Fatihah

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ . الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ . الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ . مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ . إِيَّاكَ نَعْبُدُ وَإِيَّاكَ نَسْتَعِينُ
اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ . صِرَاطَ الَّذِينَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ

Bismillahirrahmaanirrahiim, alhamdulillahi rabbil aalamiin, arrahmaanirrahiim, maaliki yaumiddiin, iyyaakana’budu wa iyyaaka nasta,iin, ihdinash shiraathal mustaqim, shiraathal ladziina an’amta alaihim, ghairil maaghdhuubi alaihim wa ladh dhaalliin. Amin

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Yang Menguasai Hari Pembalasan. Hanya Engkaulah yang kami sembah dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka, Bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) mereka yang sesat,” (QS Al Fatihah:1-7).

4. Takbir Kedua

Pada takbir kedua membaca sholawat nabi.

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ، كَمَا بَارَكْتَ عَلَى سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا إِبْرَاهِيمَ، فِي الْعَالَمِينَ إِنَّكَ حَمِيدٌ مَجِيدٌ

Allaahumma shalli ‘alaa sayyidinaa Muhammad wa ‘alaa aali sayyidinaa Muhammad, kamaa shallaita ‘alaa sayyidinaa Ibraahiim wa ‘alaa aali sayyidinaa Ibraahim, wa baarik ‘alaa sayyidinaa Muhammad, wa ‘alaa aali sayyidinaa Muhammad, kamaa baarakta ‘alaa sayyidina Ibraahiim wa ‘alaa aali sayyidinaa Ibraahiim fil ‘aalamiina innaka hamiidun majiid.

Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah rahmat kepada Nabi Muhammad dan kepada keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan rahmat kepada Nabi Ibrahim dan keluarga Nabi Ibrahim. Limpahkan pula keberkahan bagi Nabi Muhammad dan bagi keluarga Nabi Muhammad, sebagaimana telah Engkau limpahkan keberkahan bagi Nabi Ibrahim dan bagi keluarga Nabi Ibrahim. Sesungguhnya di alam semesta Engkau Maha Terpuji dan Maha Agung.”

5. Takbir ketiga

Saat takbir ketiga, membaca:

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وأَكْرِمْ نُزُوْلَهُ وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِمَاءٍ وثَلْجٍ وَبَرَدٍ وَنَقِّهِ مِنَ اْلخَطَايَا كَمَا يُنَقَى الثَوْبُ اْلأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ وأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِن

Allahumma agfirlahuu warhamhuu wa ‘aafihii waa’fu ‘anhuu wa akrim nuzuulahuu wa wassi’ madkhalahuu waagsilhu bimaa-in wa tsaljin wa baradin wa naqqihii minal khathaayaa kamaa yunaqiits tsaubul abyadhu minaddanasi wa abdil-hu daaran khairan min daarihi wa ahlan khairan min ahlihi wa zaujan khairan min zaujihi wa qihi fitnatal qabri wa ‘adazaabannaar(i).

Artinya : “Ya Allah, ampunilah dia, rahmatilah dia, maafkanlah dia, ampunilah kesalahannya, muliakanlah kematiannya, lapangkanlah kuburannya, cucilah kesalahannya dengan air, es dan embun sebagaimana mencuci pakaian putih dari kotoran, gantilah rumahnya dengan rumah yang lebih baik, gantilah keluarganya dengan keluarga yang lebih baik, gantilah istrinya dengan istri yang lebih baik, hindarkanlah dari fitnah kubur dan siksa neraka.”

6. Takbir Keempat

Pada takbir keempat membaca bacaan berikut:

اللَّهُمَّ لاَ تَحْرِمْنَا أَجْرَهُ وَلاَ تَفْتِنَّا بَعْدَهُ وَ اغْفِرْ لَنَا وَلَهُ

Allahumma laa tahrimnaa ajrahuu wa laa taftinnaa ba’dah(u).

Artinya : “Ya Allah, janganlah Engkau haramkan Kami dari pahalanya, dan janganlah Engkau beri fitnah pada kami setelah kematiannya.”

7. Salam

Setelah membaca doa takbir keempat, membaca salam ke kanan dan ke kiri.

اَلسَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَا تُهُ

Assalaamu’alaikum wa rahmatullahi wa barakaatuh(u).

Artinya: “Keselamatan, rahmat Allah dan keberkahan-Nya semoga untuk kalian semua.”

Demikian tata cara sholat jenazah laki-laki maupun jenazah berjenis kelamin perempuan. Semoga bermanfaat!

Tanggapan

Belum ada

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Konten Terkait

Konten Terbaru