Teks Ceramah Ramadhan Hari ke-30: “Hikmah Hari Raya Idul Fitri”

Ceramah Hari ke-30 Ramadhan – Indiffs
INDIFFS.COM – Bulan suci Ramadhan kini telah menuju hari ke-30, yang mana kegiatan atau acara keagamaan seperti kajian ceramah kerap diselenggarakan. Karena mengingat hari ini telah memasuki akhir bulan ramadhan.
Selain itu, ceramah-ceramah tersebut biasanya berisikan tentang motivasi bagi umat muslim agar semakin giat meraih pahala, pengampunan, serta ridho dari Allah SWT. Karena mengingat, bulan Ramadhan merupakan bulan yang istimewa dibandingkan bulan-bulan yang lainnya.
Nah, bagi kamu yang sedang mencari contoh teks ceramah untuk dibawakan saat kajian, kultum, atau acara keagamaan lainnya di hari ke-30 Ramadhan, kamu bisa simak artikel ini!
Teks Ceramah Hari ke-30 Ramadhan
Berikut merupakan teks ceramah ramadhan bertema tentang ‘Hikmah Hari Raya Idul Fitri’ yang kami rangkum dari berbagai sumber.
Hikmah Hari Raya Idul Fitri
Assalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh
Innal hamdalillahi Nahmaduhu wa nasta’inuhu Wanastaghfiruh, Wana’udzubillahi min syuruuri an fusinaa wa min sayyiati A’malinaa, man yahdihillahu falaa mudhillalahu wa man yudhlul falaa hadiiyalahu wasyahadu an laa ilaha illallah wahdahu laa syarikalahu waasyhadu anna muhammadan ‘abduhi warosuuluhu, amma b’ad.
Segala puji bagi Allah yang telah memberikan kesempatan pada kita untuk melihat dan mendapati bulan Ramadan. Juga, sholawat serta salam tercurah limpahkan kepada baginda kita Nabi Muhammad SAW.
Hadirin majelis muslimin wal muslimat yang semoga Allah muliakan di dunia dan akhirat. Alhamdulillah, dengan izin Allah kita bisa berkumpul di tempat ini.
Mudah-mudahan berkumpulnya kita disini merupakan amal soleh sehingga kita bisa bertawasul dengan amal soleh tersebut. Berharap Allah jadikan hari yang akan datang dalam kehidupan kita lebih baik dibandingkan hari ini. InsyaAllah.
Hadirin sekalian,
Saat ini kegembiraan itu kembali menyelimuti umat Islam karena menyambut hari raya Idul Fitri. Setelah satu bulan penuh berada di terminal spiritual, menunaikan kewajiban ibadah puasa Ramadhan juga amalan ibadah lainnya, baik yang fardu maupun yang sunah.
Selain itu, momentum Idul Fitri menjadi sesuatu bagi orang-orang yang beriman. Ketibaannya selalu memberikan hikmah dan pelajaran berharga.
Sebagaimana dirangkum dari laman jateng kemenag.go.id, berikut sejumlah hikmah idul fitri:
1. Pertama
Adanya penguatan pengakuan atas besarnya nikmat iman dan Islam. Status iman dan Islam ini merupakan bagian daripada puncak kebahagiaan yang dirasakan oleh orang-orang mukmin. Dengan nikmat iman dan Islam ini, seseorang berada pada derajat yang tinggi dan mulia. Oleh karena itu, orang-orang beriman sudah sepatutnya merasakan kegembiraan, tidak merasa hina, dan tidak pula bersedih.
Sebagaimana disebutkan dalam Al-Qurطan surat Ali Imran [3]:139.
“Janganlah kamu bersikap lemah, dan janganlah (pula) kamu bersedih hati, padahal kamulah orang-orang yang paling tinggi (derajatnya), jika kamu orang-orang yang beriman”.
2. Kedua
Tumbuhnya kesadaran secara total bahwa bekal yang terbaik bagi orang-orang yang beriman adalah ketakwaan kepada Allah SWT. Jika ajaran Islam dikenal dengan tiga dimensi, yaitu Iman, Islam, dan Ihsan, sifat takwa merupakan integralisasi ketiga dimensi tersebut. Pada hari raya Idulfitri ini, barometer kegembiraan kita yang paling penting adalah kesuksesan memperoleh predikat takwa sebagai tujuan daripada ibadah yang disyariatkan, khususnya ibadah puasa Ramadan dalam ayat yang sangat popular yaitu surat Al-Baqarah [02]:183:
“Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa”.
3. Ketiga
Pentingnya menjaga hubungan baik (silaturahim) di antara sesama manusia. Suasana hari raya Idulfitri mampu menumbuhkan dan menguatkan nilai persatuan dan persaudaraan. Lebih-lebih nilai persatuan dan persaudaraan tersebut diikat dengan kesamaan agama dan hubungan keluarga. Oleh sebab itu, saling mengunjungi antara tetangga dan keluarga adalah anjuran yang sangat baik dalam upaya mengokohkan ikatan persaudaraan dan kekeluargaan.
Demikian juga, sikap saling meminta maaf dan memaafkan, tentunya menjadi bagian dari perbuatan yang terpuji yang diperintahkan dalam Islam. Mampu mengendalikan amarah dan memaafkan kesalahan orang lain, keduanya adalah di antara ciri orang-orang yang bertakwa yang mengundang cinta Allah SWT.
Tentu kita sudah tidak asing lagi dengan firman Allah dalam Al-Qur’an surat Ali Imran [3]: 133-134 berikut ini:
“Dan bersegeralah kamu kepada ampunan dari Tuhanmu dan kepada surga yang luasnya seluas langit dan bumi yang disediakan untuk orang-orang yang bertakwa, (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan”.
Demikianlah antara lain hikmah Idulfitri yang saat ini suasana kebahagiaan lahir dan batin masih kita rasakan. Energi positif dari momentum Ramadan dan Idulfitri ini hendaklah terus dilestarikan, sekaligus menjadi kekuatan serta modal dalam menjalani kehidupan 11 bulan yang akan datang.
Tentu saja kita berharap agar masih bisa bertemu kembali dengan bulan suci Ramadan dan Idulfitri pada tahun-tahun yang akan datang. Amin ya rabbal ‘alamin. Sekian dari saya, Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Itulah teks ceramah yang bisa kamu gunakan untuk kegiatan di Bulan Ramadhan, seperti kajian ataupun kultum di hari ke-30 Ramadhan dengan tema tentang ‘Hikmah Hari Raya Idul Fitri’. Semoga bermanfaat!
Tanggapan
Belum ada