Teks Materi Ceramah Kuliah Subuh: 7 Sunnah Puasa Ramadhan

Teks Ceramah Kuliah Subuh Sunnah Puasa Ramadhan – Indiffs
INDIFFS.COM – Kali ini kita akan membahas teks ceramah bertemakan sunnah puasa di bulan Ramadhan yang bisa digunakan sebagai materi kuliah subuh (Kulsub). Sebab teks ceramah kuliah subuh diperlukan sebagai referensi untuk mereka yang ingin mengisi ceramah atau pun untuk para siswa mengisi jurnal Ramadhan.
Dengan tema “Sunnah Puasa di Bulan Ramadhan” kita dapat mengamalkannya dengan amalan yang telah dianjurkan. Tentunya amalan sunnah tersebut akan membantu kita dalam mendekatkan diri lebih jauh dengan Allah SWT.
Mengingat hal tersebut, kaum muslim dianjurkan untuk meningkatkan ibadah dan memperbanyak doa. Berikut ini teks ceramah tema “Sunnah Puasa di Bulan Ramadhan”:
Teks Ceramah Kultum Kuliah Subuh “Sunnah Puasa di Bulan Ramadhan”
Assalamualaikum Wr Wb
Syukur Alhamdulillah kita panjatkan ke Hadirat Ilahi Rabbi, atas berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya, sehingga kita mampu menjalankan segala apa yang diperintahkan-Nya dan menjauhi apa yang dilarang-Nya.
Shalawat beriring salam ke haribaan Nabi Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam semoga kita termasuk umatnya yang mendapatkan syafaat nantinya. Aamiin ya Rabbal‘Alamin.
Ma’asyiral Muslimin Jamaah yang dirahmati Allah Subhanahu wa Ta’ala
Tidak terasa, saat ini kita telah berjumpa kembali dengan salah satu bulan suci yang dimuliakan Allah, Ramadhan 1444 H pada tahun 2023.
Bulan ini merupakan momentum yang tepat untuk kita semua dalam memperbanyak amal serta meningkatkan ketakwaan kita pada Allah SWT.
Selain kewajiban kita dalam berpuasa, ada beberapa sunnah amalan lainnya yang bisa kita manfaatkan sebagai ladang pahala di bulan penuh berkah, yakni Bulan Ramadhan.
Tak hanya dapat melipat gandakan pahala. Amalan sunnah itu sendiri senilai dengan pahala ibadah wajib, Sunnah-sunnah tersebut juga menjadi penyempurna ibadah puasa sehingga semakin berkualitas. Maka, pahala puasa Ramadhan pun menjadi semakin besar karena Allah tidak memberikan batas:
كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ
Artinya: Setiap amal anak Adam dilipatgandakan; satu kebaikan dibalas dengan sepuluh kebaikan yang serupa sampai tujuh ratus kali. Allah Azza wa Jalla berfirman, “Kecuali puasa, sesungguhnya puasa itu untuk-Ku dan Aku sendiri yang membalasnya…” (HR. Muslim, An-Nasai, Ad-Darimi, dan Al-Baihaqi).
Diantaranya ada delapan sunnah puasa yang telah Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ajarkan.
Pertama, Makan Sahur
Selama ini, kita menganggap makan sahur sebagai suatu hal kebiasaan yang memang menjadi fondasi kita agar tidak lemas selama berpuasa. Selama kita makan sahur, itu adalah hitungan berkah bagi kita semua. Sebagaimana Rasulullah bersabda:
تَسَحَّرُوا فَإِنَّ فِي السَّحُورِ بَرَكَةً
Artinya, “Bersantap sahurlah kalian, karena dalam sahur itu ada keberkahan,” (HR al-Bukhari).
Kedua, Menyegerakan Berbuka
Ketika matahari telah terbenam dengan jelas, maka sunnah untuk segera berbuka. Sebaiknya, awali berbuka dengan buah kurma. Jika tidak ada, maka berbuka dengan minum air. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
لاَ يَزَالُ النَّاسُ بِخَيْرٍ مَا عَجَّلُوا الْفِطْرَ
Artinya: “Manusia tetap dalam kebaikan selagi menyegerakan berbuka.” (Muttafaq ‘alaih)
Ketiga, Memperbanyak Doa
Menjadi salah satu sunnah puasa, karena sepanjang waktu puasa adalah waktu mustajabm alalagi menhelang berbuka. Hal ini telah disebutkan dari sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallah:
ثَلَاثٌ لَا تُرَدُّ دَعْوَتُهُمْ: الْإِمَامُ الْعَادِلُ، وَالصَّائِمُ حَتَّى يُفْطِرَ، وَدَعْوَةُ الْمَظْلُومِ
Artinya: “Tiga orang yang tidak tertolak doanya: Imam yang adil, orang yang puasa sampai berbuka, dan orang yang dianiaya.” (HR. Baihaqi; shahih).
Keempat, Shalat Tarawih
Shalat Tarawih merupakan sebuah ibadah sunnah muakkadah yang tidak bisa kita jumpai di bulan yang lain. Kesempatan yang langka ini hendaknya kita manfaatkan sebaik-baiknya. Jangan biarkan diri kita kehilangan satu malam pun untuk shalat tarawih.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يُرَغِّبُ فِى قِيَامِ رَمَضَانَ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَأْمُرَهُمْ فِيهِ بِعَزِيمَةٍ فَيَقُولُ « مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya: “Dari Abu Hurairah, ia berkata, sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menganjurkan shalat malam pada bulan Ramadhan tanpa mewajibkannya. Maka beliau bersabda: “Barangsiapa yang shalat malam pada bulan Ramadhan karena iman dan mengharap perhitungan (pahala) akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Muslim)
Kelima, Tadarus Al-Quran
DI bulan penuh berkah ini, sebaiknya kita memperbanyak membaca Al-Quran, berusaha menghafalkannya serta mentadabburinya. Lebih baik lagi jika kita dapat mempelajari Al-Quran dan tefsirnya.
sebuah ibadah sunnah muakkadah yang tidak bisa kita jumpai di bulan yang lain. Kesempatan yang langka ini hendaknya kita manfaatkan sebaik-baiknya. Jangan biarkan diri kita kehilangan satu malam pun untuk shalat tarawih.
عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يُرَغِّبُ فِى قِيَامِ رَمَضَانَ مِنْ غَيْرِ أَنْ يَأْمُرَهُمْ فِيهِ بِعَزِيمَةٍ فَيَقُولُ « مَنْ قَامَ رَمَضَانَ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ
Artinya: “Dari Abu Hurairah, ia berkata, sesungguhnya Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menganjurkan shalat malam pada bulan Ramadhan tanpa mewajibkannya. Maka beliau bersabda: “Barangsiapa yang shalat malam pada bulan Ramadhan karena iman dan mengharap perhitungan (pahala) akan diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (HR. Muslim)
Keenam, Sedekah atau Infak dan Amal Lainnya
perbanyaklah sedekah, untuk keluarga, kerabat, tetangga, dan orang yang ditemui lainnya.
Apalagi kita bersedekah kepada orang-orang yang sedang berpuasa, menjadi ladang pahala bagi kita semua. Sebagaimana sabda Rasulullah:
مَنْ فَطَّرَ صَائِمًا، كُتِبَ لَهُ مِثْلُ أَجْرِهِ، إِلَّا أَنَّهُ لَا يَنْقُصُ مِنْ أَجْرِ الصَّائِمِ شَيْءٌ
Artinya: “Siapa saja yang memberi makanan berbuka kepada seorang yang berpuasa, maka dicatat baginya pahala seperti orang puasa itu, tanpa mengurangi sedikit pun pahala orang yang berpuasa tersebut.” (HR Ahmad).
Ketujuh, Beritikaf
Sebab, jika kita telah memasuki sepuluh malam terakhir, Rasulullah SAW selalu menghidupkan malam dan membangunkan keluarganya serta bersiap untuk memakmurkan masjid-masjid sekitar lingkungan, mengisi nya dengan shalat dan melafalkan Al-Quran.
عَنْ عَائِشَةَ – رضى الله عنها – قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- إِذَا دَخَلَ الْعَشْرُ أَحْيَا اللَّيْلَ وَأَيْقَظَ أَهْلَهُ وَجَدَّ وَشَدَّ الْمِئْزَرَ
Artinya: “Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha ia berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam ketika telah masuk sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan, beliau menghidupkan malam, membangunkan keluarganya dan mengencangkan ikat pinggang.” (Muttafaq ‘alaih).
Demikianlah yang bisa saya sampaikan dalam kesempatan kali ini. Semoga rahmat Allah SWT senantiasa menyertai kita hari ini dan seterusnya.
Wabillahi taufik wal hidayah, wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.
Demikianlah beberapa sunnah puasa Ramadhan lengkap beserta dalilnya. Semoga dapat menjadi referensi materi kultum atau ceramah kuliah subuh bertemakan Sunnah Puasa.
Tanggapan
Belum ada