Terbaru! Contoh Teks Pidato Singkat Tentang Bulan Syaban 1444 H
INDIFFS.COM – Sekarang kita telah memasuki bulan Sya’ban, yang merupakan salah satu bulan yang mulia. Tentu, serangkaian pidato atau ceramah yang disampaikan, menjadi salah satu sambutan hangat untuk memperingati bulan Syaban tersebut.
Selain itu, dalam rangka menyambut bulan Sya’ban ini, umat Islam kerap melaksanakan kegiatan keagamaan, seperti pengajian maupun doa bersama. Yang mana, didalam serangkaian acara tersebut ada sesi penyampaian berupa ceramah atau pidato.
Nah, bagi kamu yang akan menyampaikan pidato, tidak ada salahnya jika mengetahui contoh teks pidato bulan syaban dibawah ini telah kami sajikan yang bisa dijadikan sebagai inspirasi.
Contoh Teks Pidato Tentang Peringatan Bulan Syaban
Merangkum dari berbagai sumber, berikut merupakan contoh teks pidato bulan Sya’ban singkat:
1. Contoh Teks Pidato Part I
Assalamu’alaikum warahmatullahi wa barokatuh
بِسْمِ اللهِ الرّحْمَنِ الرَّحِيْمِ
اَلْحَمْدُ للهِ رَبِّ العَالَمِيْنَ وَالصَّلاَةُ وَالسَّلَامُ عَلىَ اَشْرَفِ اْللأَنْبِياَءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ سَيِّدِناَ وَمَوْلَنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ اَجْمَعِيْنَ, اَمَّا بَعْدُ
Pertama-tama, marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah memberikan kita banyak sekali nikmat, banyak sekali rahmat, hidayah serta inayah-Nya, sehingga kita bisa bersilaturahmi di tempat ini.
Sholawat serta salam tak lupa kita hadiahkan kepada junjungan kita semua Nabi Muhammad SAW beserta keluarga, sahabat dan para pengikutnya yang kita nanti-nantikan syafaatnya kelak di hari akhir.
Hadirin yang dirahmati oleh Allah.
Bulan syaban adalah bulan yang tepat bagi kita semua untuk meraih keutamaan yang luar biasa dari Allah SWT. Kaum muslim dianjurkan untuk melaksanakan ibadah puasa sunnah. Hal ini sebagaimana dilakukan Rasulullah SAW.
Menurut Syekh Nawawi al-Bantani salah satu keutamaan berpuasa Syaban adalah mendapatkan syafaat Rasulullah SAW di hari kiamat kelak.
Syekh Nawawi al-Bantani berkata:
وَالثَّانِي عَشَرَ صَوْمُ شَعْبَانَ، لِحُبِّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ صِيَامَهُ. فَمَنْ صَامَهُ نَالَ شَفَاعَتَهُ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ
Artinya, “Puasa sunnah yang keduabelas adalah Puasa Sya’ban, karena kecintaan Rasulullah saw terhadapnya. Karenanya, siapa saja yang memuasainya, maka ia akan mendapatkan syafaat belau di hari kiamat.” (Muhammad bin Umar Nawawi al-Jawi, Nihâyatuz Zain fi Irsyâdil Mubtadi-în, [Bairut, Dârul Fikr], h. 197).
Sementara itu, dalam riwayat al-Bukhari, ‘Aisyah mengatakan:
وما رأيت رسول الله صلى الله عليه وسلم استكمل صيام شهر قط إلا رمضان، وما رأيته أكثر صياما منه في شعبان
Artinya: “Aku tidak melihat Rasulullah SAW puasa sebulan penuh kecuali pada bulan Ramadhan dan aku tidak melihat melihat beliau banyak puasa kecuali pada bulan Sya’ban”
Untuk itu, kita sebagai umat Rasulullah SAW, sebaiknya mengikuti amalan yang dikerjakannya, meskipun tidak sebanyak dan sempurna seperti Rasulullah SAW.
Hadirin yang saya hormati,
Dalam bulan Sya’ban juga terjadi dilaporkannya semua amalan kepada Allah SWT. Maka dari itu, kita disunahkan berpuasa, tetapi tidak sebulan penuh. Perlu digaris bawahi bahwa tidak seorang pun yang mengetahui dengan pasti pada tanggal berapa dinaikkan amalan-amalan itu.
Hadirin yang saya hormati.
Perlu diketahui pula bahwa dalam bulan Syaban terdapat satu malam yang mulia, yaitu malam 15 Sya’ban atau Nisfu Sya’ban. Adapun amalan yang sebaiknya dikerjakan saat malam Nisfu Sya’ban antara lain:
- Membaca Al-Quran
- Memperbanyak istighfar
- Membaca surat Yasin tiga kali dan doanya sekali saja
Demikianlah yang dapat saya sampaikan mengenai Syaban. Semoga dapat memberi manfaat untuk semuanya.
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wa barokatuh.
2. Contoh Pidato Part II
Asslamualaikum Wr Wb
Innal hamda lillah, nahmaduhu, wanastainu, wanastagfiru, wana’udzubillahi min sururi anfusina wa min saiati a’malina, mai yahdillahu, fala mudillalah, wamay yudlil fala hadialah.
Pertama marilah kita panjatkan puji syukur kita terhadap Allah SWT, yang telah memberikan nikmat kepada kita semua, baik nikmat sehat nikmat iman, dan nikmat yang lain, yang mana kita tidak bisa menghitung seluruh nikmat yang diberikan oleh Allah, sehingga kita bisa bersama-sema hadir dari majlis ini.
Shalawat dan salam semoga tetep tercurah limphakan kepada junjungan kita Nabi besar Mumahmmad SAW, para sahabat, para tabiin yang telah membawa Islam ke jalan yang sebenar-benarnya, sehingga kita bisa menjalankan kewajiban kita selaku ummat muslim seperti saat ini.
Jamaah rohimani wa rahima kumuallah, bulan Sya’ban memiliki banyak sekali keutamaan yang bisa kita lakukan, Rasulullah dalam hadist Aisyah menganjurkan kita agar terus memperbanyak puasa sunnah di bulan Sya’ban dari pada bulan-bulan lainnya.
Bahkan istri Rosuluallah Aisyah menyebutkan bahwa Nabi Muhammad berpuasa sebulan penuh yang di sambung pada bulan suci Ramadhan,
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِذَا كَانَتْ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَانَ فَقُوْمُوْا لَيْلَهَا وَصُوْمُوْا نَهَارَهَا (رَوَاهُ ابْنُ مَاجَه فِي السُّنَنِ وَالْبَيْهَقِيُّ فِي شُعَبِ (الْإِيْمَانِ
Artinya: “Apabila tiba malam nisfu Sya’ban, maka hidupkan malamnya dan berpuasalah di siang harinya” (HR Ibnu Majah dalam as-Sunan dan al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman)
Tapi Nabi juga mewanti-wanti umat Islam agar bisa memahamai kemampuan dirinya dalam melaksanakan puasa sunnah, jadi tidak berlebih-lebihan bahkan sampai memaksakan.
Allah menjadikan waktu-waktu tertantu, dimana ada keberkahan didalamnya, oleh karena itu kita sebagai umat muslim harus mencari bekal untuk akhirat melalu waktu yang diberkahi tersebut, khusunya pada malam Nisfu Sya’ban ini.
Allah memperintahkan kita untuk selalu beridah dengan melakukan berbagai kebaikan dimanapun dan kapanpun, seperti firman Allah dalam surah Al-Hajj ayat 77.
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا ارْكَعُوا وَاسْجُدُوا وَاعْبُدُوا رَبَّكُمْ وَافْعَلُوا الْخَيْرَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ
Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman! Rukuklah, sujudlah, dan sembahlah Tuhanmu; dan berbuatlah kebaikan, agar kalian beruntung” (QS al-Hajj: 77)
Pada Alquran Surah Al-Hajj ayat 77 ini sudah sangat jelas bahwa Allah memperinthkan kita untuk bersujud, berdoa kepada Allah dengan memohon ampunan atas segala kesalahan yang telah dilakukan.
Rosuluallah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِذَا كَانَ لَيْلَةُ النِّصْفِ مِنْ شَعْبَان نَادَى مُنَادٍ هَلْ مِنْ مُسْتَغْفِرٍ فَأَغْفِرَ لَهُ، هَلْ مِنْ سَائِلٍ فَأُعْطِيَهُ (رَوَاهُ الْبَيْهَقِيُّ في (شُعَبِ الْإِيْمَانِ
Artinya: “Apabila tiba malam nisfu Sya’ban, maka malaikat berseru menyampaikan dari Allah: adakah orang yang memohon ampun maka aku ampuni, adakah orang yang meminta sesuatu maka aku berikan permintaannya” (HR al-Baihaqi dalam Syu’ab al-Iman)
Dari penjelasan ini dapat disimpulkan bahwa malam Nisfu Sya’ban memiliki banyak keutamaan, pada malam ini juga Allah mudah untuk mengampuni dosa kita.
Marilah kita memanfaatkan malam Nisfu Sya’ban ini dengan sebaik-baiknya, sekian ceramah dari saya, kurang lebihnya mohon maaf saya akhiri
Wassalamu’alaikum warahmatullahi wa barokatuh.
Itulah contoh pidato tentang bulan syaban yang singkat, padat dan jelas yang bisa dibawakan saat mengisi suatu acara di bulan sya’ban. Semoga bermanfaat!
Tanggapan
Belum ada