Viral! Kisah Pilu Mahasiswi UNY Meninggal Saat Perjuangkan UKT

Dini NHaH 0 Komentar

Kisah pilu seorang mahasiswi UNY berinisial NR tengah jadi sorotan publik, karena ia meninggal saat berjuang untuk bayaran UKT.

INDIFFS.COM – Kisah mahasiswi Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) berinisial NR meninggal tengah menjadi sorotan publik. Mahasiswa angkatan 2020 itu berjuang keras agar mendapat keringanan untuk membayar UKT hingga akhir hayat.

UKT atau Uang Kuliah Tunggal merupakan uang kuliah tunggal atau SPP yang harus dibayarkan mahasiswa tiap semesternya.

Kisah NR ini pertama kali diceritakan oleh akun Twitter Ganta Semendawai @rgantas melalui utas yang dibuatnya.

“Diantara semua kepahitan kisah mahasiswa UNY yang saya kenal, mungkin ini cerita yg paling getir. Cerita ini tentang seorang perempuan kecil. Sayang ia tak bisa mengisahkan kepada pembaca secara langsung, karna tepat 9 Maret 2022 ia telah meninggal dunia,” cuit Ganta.

Dalam kicauannya, Ganta menjelaskan bahwa NR berasal dari sebuah desa di Purbalingga, Jawa Tengah. NR hidup sederhana bersama orang tua berjualan sayur dengan gerobak di pinggir jalan dan memiliki 4 orang adik.

Menurut Ganta, NR sudah mengalami permasalahan UKT sejak awal kuliah. Bahkan, dia sudah sempat mengajukan permohonan keringanan biaya dengan mengisi formulir pendapatan orang tua yang sesuai dengan kondisi ekonominya.

Namun, saat mengunggah berkas permohonan melalui handphone pinjaman tetangganya, berkas NR berulang kali gagal terkirim. Alhasil, nominal UKT mencapai Rp3,14 juta.

“Kala itu, ia hampir mengubur asa untuk berkuliah . Beruntungnya, guru-guru di sekolahnya mau membantu UKT pertamanya. Desir harapan pun hadir. Ia resmi menjadi mahasiswi UNY, cuit Ganta.

UKT tersebut, termasuk dalam UKT Kategori VI. Sebagai mahasiswi dari keluarga kurang mampu, NR seharusnya masuk kategori UKT II (Rp1.000.000) atau UKT I (Rp500.000).

NR sudah berkali-kali mengurus keringanan UKT. Setelah merasa berkali-kali dipingpong saat mengurus keringanan UKT, akhirnya hanya bisa turun Rp600.000 dari Rp3,14 juta.

Demi menghemat pengeluaran, NR juga selalu jalan kaki dari indekosnya ke kampus yang berjarak 2,3 kilometer.

Ganta mengungkapkan, penurunan UKT yang tak signifikan sempat membuat NR pesimistis karen angka UKT tetap masih tinggi.

Beruntung, di detik akhir dia mendapat bantuan dari teman-teman, Dosen Pembimbing Akademik (DPA) hingga kepala jurusan.

Termasuk Ganta pun turut membantu untuk patungan. NR menyebut itu sebagai “keajaiban. Meski demikian, nominal tersebut masih belum cukup dan orang tua NR masih harus mencari tambahan kekurangannya.

Saat itu, kondisi pandemi sedang naik. Akhirnya NR mencoba untuk meminjam uang. Di babak akhir NR bisa mengisi KRS dan bisa melanjutkan perkuliahan semester 2. Namun pada semester 3, NR tak bisa melanjutkan studinya karena tidak mampu membayar UKT.

Namu setelah itu, Ganta mengaku tidak mengetahui lagi kabar Riska. Ada yang mengatakan ia akhirnya menyerah. Ganta lebih percaya alasan yang kedua, ada yang mengatakan dia cuti dan mencari kerja untuk membayar UKT semester selanjutnya.

Belum sampai Ganta bisa mendapat jawaban pertanyaan-pertanyaan di benaknya soal NR, dia keburu mendapat berita tak mengenakkan.

“Selama ini dia mengidap hipertensi yang amat buruk. Ancaman putus kuliah kian memperburuk keadaannya. Setelah beberapa waktu tidak kuliah, tiba-tiba muncul kabar ia sedang kritis di RS. Pembuluh darah di otaknya pecah,” cuit Ganta.

Mahasiswi UNY tersebut atau NR pun akhirnya meninggal pada 9 Maret 2022. Di hari pemakaman NR, ibunda almarhumah bercerita ke Ganta bahwa putrinya itu adalah pribadi tangguh yang terbiasa membantu orang tua mencari penghasilan ke sana kemari sedari kecil.

Tanggapan

Belum ada

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Konten Terkait

Konten Terbaru