Wajah Jadi Rusak? Waspada Akibat Kandungan Merkuri!
Indiffs – Kerusakan pada wajah atau kulit yang bisa terjadi akibat penggunaan produk dengan kandungan merkuri yang berbahaya dan sebaiknya kita menggunakan produk yang sudah BPOM yang sudah terjamin halal serta aman untuk di gunakan.
Gejala yang muncul seperti kulit kering, kasar, mengelupas, rasa terbakar, gatal, panas, kemerahan dan jauh lebih sensitif terhadap paparan sinar matahari. Kandungan merkuri ini memiliki efek negatif bagi kesehatan kulit dalam jangka panjang, hal ini seperti di jelaskan oleh dokter spesialis kulit dan kelamin dr. Listya Paramita, Sp. KK.
“Tanda-tanda yang muncul tidaklah spesifik namun terkadang tanda-tanda kerusakan itu kerap diabaikan dan dianggap sebagai “proses wajar” atau proses yang perlu dilalui konsumen menuju perubahan ke kulit putih,” ujar dokter lulusan Universitas Gadjah Mada (UGM) itu dalam acara “Advance Training Duta” program BPOM yang diikuti secara virtual, Kamis.
“Mereka (konsumen) mengerti ada tanda-tanda yang tidak beres. Tapi ketika ditanyakan ke penjual nya, dijawab dengan, ‘Tidak apa-apa, proses untuk jadi putih harus melalui seperti itu dulu’,” kata Listya.
Dokter Listya menegaskan bahwa kandungan bahan merkuri pada kosmetik sudah dilarang keras oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM). Namun, ia mencatat bahwa produk kosmetik ilegal masih beredar di pasaran, seperti melalui marketplace.
Efek putih instan ini terjadi karena adanya pengelupasan pada lapisan epidermis kulit yang disebabkan oleh senyawa merkuri klorida. Senyawa lainnya seperti amono klorida juga akan inaktivasi enzim sulfhidril mercatan di dalam kulit yang ikut menghambat enzim tyrosinasi sehingga berujung pada penghambat pembentukan melanin.
Jika penggunaan merkuri tetap dilanjutkan, maka akan timbul kerusakan kulit seperti dermatitis, baboon syndrome, erythema persisten, hiperpiigmentasi dan gangguan sistemik.
Gangguan sistemik dapat mengakibatkan kerusakan ginjal, saluran pencernaan, bagian otak, sampai perkembangan janin, jika kosmetik ber-merkuri digunakan pada ibu hamil.
Efek samping berbahaya dari bahan ini memiliki tingkat yang berbeda dan bergantung pada durasi, frekuensi penggunaan dan konsentrasi merkuri pada kulit. Proses pemulihan efek samping ini memakan waktu lama serta biaya yang tak sedikit. Pengobatan ini harus ditangani secara khusus dan dilihat dari kasus-per kasus, walaupun orang yang terkena kerusakan kulit akibat merkuri tidak bisa pulih kembali 100% dan sangat sulit untuk diatasi.
Sebaiknya, kamu menggunakan produk-produk yang sudah jelas akan keamanannya. jadi lebih baik mencegah dari produk-produk ber-merkuri yang sudah terbukti berbahaya.
Tanggapan
Belum ada