Mengenal Friendzone, Istilah yang Ramai di Kalangan Anak Muda
Indiffs – Istilah Friendzone mungkin sudah tidak asing di dengar oleh kalangan anak muda dalam kehidupan sehari-hari. Secara tidak langsung, istilah ini menekankan bahwa hubungan seseorang dengan teman nya hanya sebatas teman, tidak lebih apalagi melibatkan perasaan romantis.
Apa Itu Friendzone?
Friendzone jika diterjemahkan memiliki arti zona teman dalam bahasa Indonesia. Friendzone adalah istilah yang kerap digunakan untuk menjelaskan hubungan pertemanan dua orang, di mana salah satu pihak sebenarnya mengharapkan hubungan yang romantis.
Namun, pihak satunya lagi hanya menganggap hubungan itu sebagai pertemanan saja. Jadilah, si orang yang berharap ini masuk ke zona teman atau friendzone.
Kadang-kadang, yang bersangkutan malahan tidak tahu kalau dia ternyata masuk ke zona teman. Yang satu menganggap hubungannya spesial, yang satu merasa sekadar teman biasa.
Kenapa Friendzone Terjadi?
Karena adanya pertukaran sosial yang dimana orang-orang akan membuat sebuah kesepakatan untuk ‘take and give’ atau ‘memberi dan menerima’, tanpa adanya diskusi dengan kedua belah pihak, atau untuk mendapatkan sesuatu yang diinginkan dari orang lain dan memberikan apa yang sudah mereka berikan.
Saat memasuki tahap friendzone ini, seseorang sudah memasuki pertemanan yang tidak seimbang. singkatnya bahwa seseorang tersebut sedang menjual dirinya sendiri kepada orang lain. Mereka memberi “teman” semuanya, tanpa mengetahui bahwa mereka mendapatkan semuanya yang diinginkannya sebagai imbalan nya.
Ciri-Ciri Friendzone
Seringkali beberapa orang tak sadar jika dirinya terjebak dalam kondisi friendzone, akan tetapi tak semua persahabatan atau pertemanan laki-laki dan perempuan mengalami friendzone. Lantas, apa yang menjadi ciri-ciri dari friendzone? Melansir dari berbagai sumber, berikut ciri-ciri nya:
1. Menghabiskan Banyak Waktu Bersama
Menghabiskan waktu bersama dengan teman memang menjadi salah satu hal yang biasa, akan tetapi jika kamu selalu terus-menerus membersamai nya dalam setiap kegiatan terutama pada momen terpenting dalam hidupnya. Mungkin kamu merasa itu hanya sesuatu hal yang wajar, namun ketika kamu mulai memiliki perasaan yang lebih dari sekadar teman semua hal yang kamu lakukan bersamanya menjadi terasa bernilai.
2. Perhatianmu Tidak Ditanggapi Serius
Dalam kondisi friendzone, perhatian yang kamu berikan tidak ditanggapi dengan serius. Sebab, salah satu pihak hanya akan merasakan jika perhatian tersebut adalah tindakan wajar dari seorang teman. Meski perhatianmu sudah cukup besar, seperti mengajak makan, menonton bioskop, liburan, dan sebagainya, akan tetapi pihak lain dalam lingkup friendzone akan merasakan hal wajar tanpa ada rasa spesial sama sekali.
3. Bisa Melengkapi, Tapi Bukan Pasangan
Dalam pertemanan atau persahabatan, tentunya saling melengkapi satu sama lain adalah hal yang wajar. Namun, terkadang jika kondisi saling melengkapi ini terjadi pada laki-laki dan perempuan tampak berbeda, meskipun hanya hubungan pertemanan biasa.
Ternyata, bisa saja akan ada sebuah kemesraan layaknya pasangan kekasih yang timbul saling melengkapi. Pada dasarnya, hasil akhir dari pertemanan antara laki-laki dan perempuan ini tergantung bagaimana tindakan yang diambil.
4. Selalu Berbagi Kegiatan
Karena kamu dan dia selalu menghabiskan waktu bersama, sehingga kamu selalu menceritakan kegiatan sehari-hari kepadanya, bahkan sebaliknya. Hal tersebut jika dilakukan terus-menerus akan menjadi rutinitas untuk saling berbagi apa yang sedang dialami.
Cara Mengatasi Friendzone
Stop! Jangan biarkan perasaanmu berlarut-larut yang justru bisa membuatmu semakin canggung dengan temanmu sendiri. Berikut ini adalah cara keluar/mengatasi zona pertemanan yang bisa kamu praktikkan. Sebab tentunya, dibandingkan harus tenggelam dalam jurang ketidakpastian, melepaskan diri merupakan jalan terbaik nya.
1. Jujur Akan Perasaanmu
Agaknya memang cukup sulit, tetapi kamu harus jujur terhadap perasaanmu. Jika mampu mengungkapkan, silahkan untuk mengungkapkan. Tetapi jika sulit, coba untuk menerima perasaan tersebut. Menerima kenyataan bahwa memang kamu menyukai nya, bisa membuat perasaan mu lebih lega.
2. Jangan Mudah Terbawa Perasaan
Kebanyakan situasi zona teman terjadi karena salah satu pihak baper atau bawa perasaan terhadap teman nya sendiri. Kalau kamu mengalaminya, coba untuk dipikir ulang, dan jangan sampai kamu terbawa perasaan, ya! Bisa jadi yang kamu anggap perlakuan spesial hanya perlakuan biasa yang dia lakukan sebagai teman, tidak lebih!
3. Masa Bodoh
Memberikan kabar dan perhatian tentu wajar bagi teman. Tidak hanya pada teman pria, tapi juga pada teman wanita. Terlalu menanggapi perhatian yang diberikan oleh temanmu juga tidak baik. Sebab, bisa saja membuatmu berpikir jika ia memberikan mu itu sesuatu yang lebih. Karena itulah, sesekali cuek dan masa bodoh bisa menyelamatkan hubungan pertemanan mu maupun sebaliknya.
4. Cintai Diri Sendiri
mencintai diri sendiri atau dalam istilah keren nya ‘self love‘ itu sangat penting. Mulai sekarang, fokuskan pada dirimu, jangan hanya fokus mencintai orang lain yang tidak bisa kamu miliki. Coba untuk memulai perhatikan dirimu sendiri, buat dirimu bahagia daripada tersiksa oleh zona pertemanan.
Itulah penjelasan mengenai Friendzone atau zona pertemanan. Kamu harus bangkit dari hubungan yang tidak jelas. Masing-masing dari kamu pasti mempunyai potensi dan berhak untuk mendapatkan kebahagiaan yang lebih. Tetaplah fokus untuk kehidupan dengan selalu bersyukur dan melakukan aktivitas yang membuat kamu tetap bahagia dan pastinya lebih produktif. Semangat!
Tanggapan
Belum ada