Niat, Tatacara, Dan Keistimewaan Puasa Ayyamul Bidh

Admin 0 Komentar

Puasa Ayyamul bidh ini memiliki keistimewaan dan salah satu puasa sunnah yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Inilah niat dan tata caranya!

IndiffsPuasa Ayyamul Bidh merupakan ibadah sunnah yang dikerjakan setiap tanggal 13, 14, dan 15 pada bulan qomariyah. Puasa sunnah ini dianjurkan oleh Rasulullah SAW di setiap pertengahan bulan hijriah. Keistimewaan Puasa Ayyamul Bidh ini bagi Muslim yang menjalankannya sangat banyak. Karena itu, Muslim dianjurkan untuk menjalankan puasa sunnah ini yang dilakukan tiga hari dalam tiap pertengahan bulan qomariyah.

Orang yang mengerjakan ibadah puasa sunnah Ayyamul Bidh ini seperti melakukan puasa sepuluh hari. Sehingga barang siapa melaksanakan puasa Ayyamul Bidh tiga hari setiap bulannya, seperti ia telah berpuasa setahun penuh.

Adapun Bacaan Niat Puasa Ayyamul Bidh ini ialah:

نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ اَيَّامَ اْلبِيْضِ سُنَّةً لِلَّهِ تَعَالَى

Nawaitu shouma ghadin ayyamal bidhi sunnatan lillahi ta’ala

Artinya: “Saya niat berpuasa besok pada Ayyamul Bidh sunnah karena Allah Ta’ala.”

Tata cara Puasa Ayyamul Bidh

Tata cara Puasa Ayyamul Bidh ini sebenarnya seperti pada umumnya berpuasa, mulai dari terbit fajar hingga berbuka saat adzan maghrib berkumandang. Pelaksanaannya yakni sebagai berikut;

  • Membaca niat puasa terlebih dahulu,
  • Melaksanakan sahur terlebih dahulu
  • Menahan diri dari segala yang membatalkannya, seperti makan, minum dan menahan diri dari hawa nafsu
  • Menjalankan ibadah
  • Menyegerakan waktu berbuka pada saat menjelang maghrib
  • Dianjurkan akan atau minum yang manis-manis
  • Membaca doa berbuka puasa

Keutamaan Puasa Ayyamul Bidh

Seperti Puasa Sepanjang Tahun

Menjalankan ibadah puasa sunnah Ayyamul Bidh ini seperti berpuasa selama setahun. Salah satu keistimewaan puasa ayyamul bidh adalah mendapatkan kesunnahan berpuasa tiga hari tiap bulan. Sementara, puasa tiga hari tiap bulan itu seperti puasa sepanjang tahun. Hal ini sebagaimana yang tertuang dalam salah satu hadist berikut,

Dari ‘Abdullah bin ‘Amr bin Al ‘Ash, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

صَوْمُ ثَلاَثَةِ أَيَّامٍ صَوْمُ الدَّهْرِ كُلِّهِ

Puasa pada tiga hari setiap bulannya adalah seperti puasa sepanjang tahun.” (HR. Bukhari).

Dibukakan Pintu Surga Ar Rayyan

Ahli puasa akan mendapatkan pintu khusus untuk masuk surga saat di akhirat nanti. Ahli puasa akan masuk melalui pintu Ar-Rayyan, termasuk orang yang melakukan puasa Ayyamul Bidh. Sebagaimana Tertuang dalam hadist berikut

Dari Sahl bin Sa’ad, dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,

إِنَّ فِى الْجَنَّةِ بَابًا يُقَالُ لَهُ الرَّيَّانُ ، يَدْخُلُ مِنْهُ الصَّائِمُونَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ ، لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ يُقَالُ أَيْنَ الصَّائِمُونَ فَيَقُومُونَ ، لاَ يَدْخُلُ مِنْهُ أَحَدٌ غَيْرُهُمْ ، فَإِذَا دَخَلُوا أُغْلِقَ ، فَلَمْ يَدْخُلْ مِنْهُ أَحَدٌ

Sesungguhnya di surga ada suatu pintu yang disebut “ar rayyan“. Orang-orang yang berpuasa akan masuk melalui pintu tersebut pada hari kiamat. Selain orang yang berpuasa tidak akan memasukinya. Nanti orang yang berpuasa akan diseru, “Mana orang yang berpuasa.” Lantas mereka pun berdiri, selain mereka tidak akan memasukinya. Jika orang yang berpuasa tersebut telah memasukinya, maka akan tertutup dan setelah itu tidak ada lagi yang memasukinya” (HR. Bukhari  dan Muslim).

Pahalanya Dilipatgandakan serta Bau Mulut Orang Berpuasa Lebih Harum dari Kasturi

Pahala orang yang berpuasa akan dilipatgandakan seperti halnya, puasa yaumul bidh ini Sebagaimana yang Tertuang dalam hadist Rasulullah SAW

كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ يُضَاعَفُ الْحَسَنَةُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا إِلَى سَبْعِمِائَةِ ضِعْفٍ قَالَ اللَّهُ عَزَّ وَجَلَّ إِلاَّ الصَّوْمَ فَإِنَّهُ لِى وَأَنَا أَجْزِى بِهِ يَدَعُ شَهْوَتَهُ وَطَعَامَهُ مِنْ أَجْلِى لِلصَّائِمِ فَرْحَتَانِ فَرْحَةٌ عِنْدَ فِطْرِهِ وَفَرْحَةٌ عِنْدَ لِقَاءِ رَبِّهِ. وَلَخُلُوفُ فِيهِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ

“Setiap amalan kebaikan yang dilakukan oleh manusia akan dilipatgandakan dengan sepuluh kebaikan yang semisal hingga tujuh ratus kali lipat. Allah Ta’ala berfirman (yang artinya), Kecuali amalan puasa. Amalan puasa tersebut adalah untuk-Ku. Aku sendiri yang akan membalasnya. Disebabkan dia telah meninggalkan syahwat dan makanan karena-Ku. Bagi orang yang berpuasa akan mendapatkan dua kebahagiaan yaitu kebahagiaan ketika dia berbuka dan kebahagiaan ketika berjumpa dengan Rabbnya. Sungguh bau mulut orang yang berpuasa lebih harum di sisi Allah daripada bau minyak kasturi.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Mendapatkan Balasan Langsung dari Allah

Sebagaimana tertuang dalam hadist berikut, Diriwayatkan oleh hadist riwayat Bukhari, 1761 dan Muslim, 1946

عن أَبي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ قال : قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : قَالَ اللَّهُ : كُلُّ عَمَلِ ابْنِ آدَمَ لَهُ إِلا الصِّيَامَ فَإِنَّهُ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ

Dari Abu Hurairah Radhiyallahu’anhu berkata, Rasulullah Shallallahu’alai wa sallam bersabda, “Allah berfirman, ‘Semua amal anak Adam untuknya kecuali puasa. Ia untuk-Ku dan Aku yang akan membalasnya.”

Menjalankan Wasiat Rasulullah SAW

Menjalanakan puasa Ayyamul Bidh memiliki keutamaan selanjutnya adalah mengamalkan ajaran Rasulullah SAW. Rasulullah SAW menyampaikan nasihat kepada para sahabatnya, yang artinya;

Dari Abu Hurairah r.a., berkata: “Kekasihku (Rasulullah) mewasiatkan padaku tiga nasehat yang aku tidak meninggalkannya hingga aku mati: (1) mengerjakan puasa selama tiga hari setiap bulannya, (2) mengerjakan salat Dhuha, (3) mengerjakan salat witir sebelum tidur.” (HR. Bukhari).

Bergembira di Waktu Buka dan Ketika Bertemu Tuhan

Sebagaimana tertuang dalam hadist riwayat berikut yang artinya,

“Orang yang berpuasa itu meninggalkan kesyahwatannya, juga makanannya semata-mata karena ketaatannya pada perintahKu. Seorang yang berpuasa itu mempunyai dua macam kegembiraan, sekali kegembiraan di waktu berbukanya dan sekali lagi kegembiraan di waktu menemui Tuhannya”. (HR Muslim)

Itulah beberapa keutamaan menjalankan puasa Ayyamul bidh, semoga kita semua tetap dalam lindungan serta keberkahan Allah Subhanahu Wata’ala.

Tanggapan

Belum ada

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Konten Terkait

[quads id=1]

Konten Terbaru