Zelda Maharani, Mahasiswa Tunanetra Unesa Yang Multitalenta

Admin 0 Komentar

Zelda Maharani, ialah mahasiswi tunanetra yang multitalent di Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Unesa ini menjadi inspirasi bagi orang ...

indiffs – Peserta pelatihan menulis kreatif di Universitas Negeri Surabaya (Unesa) hari itu beruntung. Pasalnya di sesi akhir acara, mereka disuguhkan oleh suara emas dari perempuan berbaju biru.

Ya, dia adalah Zelda Maharani, yang sering dipanggil dengan nama panggilannya Zelda. Zelda Maharani adalah narasumber yang pertama. Terlahir sebagai tunanetra, tidak membuat gadis cilik yang akrab dipanggil Zelda ini rendah diri. Justru sebaliknya, Zelda Maharani merupakan gadis periang dan sangat supel. Dia bahkan tidak merasa berbeda dari kawan seusianya.

Perempuan yang dipanggil sebutan akrab Zelda ini, mahasiswi prodi S-1 Pendidikan Sendralistrik, Fakultas Bahasa dan Seni (FBS) Unesa. Dengan senang hati, ia mempersembahkan sebuah lagu untuk menghibur dan menyemangati peserta pelatihan yang berlangsung di Aula Gedung B, Dinas Sosial Jawa Timur, Gayungsari, Surabaya.

Berprestasi dan Mahir Bernyanyi 

Melansir dari detik.com Zelda ini dikenal sebgaai penyanyi dengan suara yang lembut dan berkarakter. Nyanyian merdunya mengantarkan Zelda ke berbagai kompetisi vokal.

Terbaru, Zelda menjadi juara 3 penyanyi solo dalam Pekan Seni Mahasiswa Tingkat Universitas (PEKSIMITAS) 2022 yang diselenggarakan Bidang Kemahasiswaan dan Alumni pada Juni lalu.

Tak hanya prestasi di universitas, Zelda juga pernah memenangkan perlombaan tingkat nasional. Perempuan asal Tangerang itu juga pernah memenangkan lomba cipta lagu yang diselenggarakan Kemendikbudristek pada tahun 2021.

Perempuan asal Tangerang itu juga pernah unjuk kebolehan dalam lomba cipta lagu yang diselenggarakan Kemendikbudristek pada tahun 2021 dan menyabet juara 3. “Di kompetisi ini saya buat lagu berjudul ‘Pesan Untukmu’. Ini sebagai “healing song” atau lagu penyembuh, yang diharapkan bisa menyembuhkan dan mengembalikan semangat seseorang,” ujarnya.

‘Pesan Untukmu’ merupakan penyemangat untuk setiap pendengarnya. Makna yaitu manusia harus tetap melakukan yang terbaik dan sesuai kapasitasnya masing-masing. Tidak terlalu memaksakan diri, tidak menempuh apa yang pernah ditempuh orang lain karena setiap orang punya jalan hidup dan keistimewaan masing-masing.

“Yang paling penting adalah bagaimana kita dengan kapasitas dan kemampuan yang ada tetap bisa mengejar dan meraih cita-cita. Lagu ini saya buat empat hari. Sehari saya gunakan untuk membuat lirik dan sisanya membuat musik,” terangnya. Dikutip dari laman resmi unesa.ac.id

Pandai Menulis

Selain itu Anak bungsu kelahiran Tangerang ini memiliki hobi membaca buku. Ia juga pandai menulis, seperti menulis synopsis maupun novel. Bahkan sudah dua novel yang dia hasilkan dengan judul ‘Pertemuan Terakhir’ dan ‘Bahagia’. Dan kini ia telah menyelesaikan novel ketiganya. Inspiratif sekali ya.

Public Speaking

Melansir dari laman resmi Unesa.com, ia juga senang belajar publik speaking. Ia rutin mengikuti program berbahasa Inggris di salah satu stasiun radio di Surabaya.

Dalam program tersebut ia terlatih membahas tema tertentu menggunakan bahasa Inggris. “Selain diskusi antar para penyiar dan tamu yang hadir di studio, kita juga bisa interaksi lewat telepon WhatsApp,” katanya.

Keterbatasan penglihatan (tunanetra) tidak membuat Zelda berhenti meningkatkan kompetensi dalam berbagai bidang. Justru dengan begitu, ia semakin semangat untuk terus membuktikan diri bahwa setiap orang terlahir dengan kelebihannya masing-masing.

“Saya ingin menjadi orang yang produktif. Karena itu saya gak mau berhenti explore pengetahuan dan pengalaman. Saya melakukan apa yang bisa saya lakukan. Tidak ikut-ikutan, tetapi saya lebih memilih jadi diri sendiri. Semesta tidak menuntut kita menjadi seperti orang lain hanya agar dihargai dan diakui eksistensinya,” tutupnya. [HUMAS UNESA]

Keistimewaan Dijadikan Motivasi

Seperti beberapa karya buku novel yang pernah ia tulis yakni dengan kemampuan penglihatan terbatas (tunanetra), ia tidak jadikan ini sebagai penghalang untuk memulai aktifitasnya.

Bahkan zelda ingin meningkatkan kemampuan bahasa inggrisnya menjadi public speaking, serta menjadi penyiar radio di Surabaya.

“Saya ingin menjadi orang yang produktif. Karena itu saya gak mau berhenti explore pengetahuan dan pengalaman. Saya melakukan apa yang bisa saya lakukan. Tidak ikut-ikutan, tetapi saya lebih memilih jadi diri sendiri. Semesta tidak menuntut kita menjadi seperti orang lain hanya agar dihargai dan diakui eksistensinya,” ujar juara Festival dan Lomba Seni Nasional (FL2SN) Unesa itu.

Tanggapan

Belum ada

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Konten Terkait

[quads id=1]

Konten Terbaru