3,2 Miliar Data PeduliLindungi Dijual Bjorka, Harganya Fantastis!

Admin 0 Komentar

Bjorka kembali umumkan menjual 3,2 miliar data dari aplikasi PeduliLindungi dengan harga fantastis, transaksinya pun harus dengan Bitcoin.

INDIFFS.COM – Bjorka kembali umumkan menjual 3,2 miliar data dari aplikasi PeduliLindungi. Data tersebut dijual seharga U$D100.00 atau setara dengan Rp1,5 miliar dalam bentuk bitcoin. Informasi penjualan data tersebut di unggah akun Bjorka di Breach Forum.

Data itu terdiri dari nama, email, nomor Kartu Tanda Penduduk (KTP), nomor ponsel, tanggal lahir, identitas perangkat, status Covid-19, riwayat check-in, pelacakan kontak hingga vaksinasi.

Bjorka PeduliLindungi

Bjorka PeduliLindungi – Indiffs

PeduliLindungi (roughly translated from Indonesian as “care to protect”) is the official COVID-19 contact tracing app used for digital contact tracing in Indonesia. This application is developed by the Indonesian Ministry of Communication and Information Technology (Kemenkominfo), in partnership with Committee for COVID-19 Response and National Economic Recovery (KPCPEN), Ministry of Health (Kemenkes), Ministry of State-Owned Enterprises (KemenBUMN), and Telkom Indonesia. This app was formerly known as Trace Together but later changed because Singapore had its app using the same name.” tulis Bjorka di Breach Forum.

Dijelaskan dari 3,2 miliar data ukuran totalnya mencapai 157 GB jika tidak dikompres. Data sampel yang ditawarkan terbagi menjadi 5 file yakni Data Pengguna (Users) 94 juta, Akun (Account Sorted) 94 juta, Data Vaksinasi (Vaccination) 209 juta, Data riwayat Check-in 1,3 miliar dan 1,5 miliar Data Riwayat Pelacakan Kontak (Contact Tracing History).

“Perlu dicek dahulu sistem informasi dari aplikasi PeduliLindungi yang datanya dibocorkan oleh Bjorka. Apabila ditemukan lubang keamanan, berarti kemungkinan besar memang terjadi peretasan dan pencurian data. Namun dengan pengecekan yang menyeluruh dan digital forensic, bila benar-benar tidak ditemukan celah keamanan dan jejak digital peretasan, ada kemungkinan kebocoran data ini terjadi karena insider atau data ini bocor oleh orang dalam,” kata Pakar Keamanan Siber Pratama dikutip Kamis (17/11/2022).

Dia mengatakan perlu melakukan pengecekan sistem informasi pada aplikasi yang datanya dibocorkan Bjorka. Jika ditemukan lubang keamanan, maka kemungkinan besar terjadi peretasan dan pencurian data.

Selain itu, jika ditemukan celah keamanan dan jejak digital peretasan setelah dilakukan pengecekan menyeluruh dan digital forensik, maka kemungkinan kebocoran terjadi karena orang dalam.

Tanggapan

Belum ada

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Konten Terkait

[quads id=1]

Konten Terbaru