Apa Itu Leukemia? Kenali Penyebab, Gejala, Serta Pencegahan
Indiffs – Penyakit leukemia atau lebih tepatnya leukemia adalah kanker darah akibat tubuh terlalu banyak memproduksi sel darah putih abnormal. Leukemia dapat terjadi pada orang dewasa dan anak-anak.
Sel darah putih merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh yang diproduksi di dalam sumsum tulang. Ketika fungsi sumsum tulang terganggu, maka sel darah putih yang dihasilkan akan mengalami perubahan dan tidak lagi menjalani peran nya secara efektif. Leukemia sering kali sulit di deteksi karena gejala nya menyerupai gejala penyakit lain. Deteksi dini perlu dilakukan agar leukemia dapat cepat ditangani.
Penyebab Kanker Darah
Seperti kebanyakan jenis kanker, penyebab pasti kanker darah belum diketahui. Satu yang pasti adalah bagaimana kondisi ini berkembang: tubuh memproduksi sel darah yang berbeda-beda dari sumsum tulang, bagian lembut dari tulang. Sel-sel darah ini diproduksi oleh sel induk. Sel darah merah bertanggungjawab untuk mengalirkan oksigen ke sel-sel lainnya, sementara sel darah putih bertindak sebagai prajurit yang menjaga lapisan pertahanan tubuh dan merupakan bagian dari sistem kekebalan tubuh.
Akan tetapi, sel harus mati dalam proses yang disebut apoptosis. Sel kanker darah tidak melalui tahapan ini, sehingga jumlah sel darah putih dalam darah semakin menumpuk. Pada jangka panjang, mereka dapat menyebabkan banyak sekali penyakit serius termasuk kekurangan sel darah merah atau anemia.
Terdapat empat jenis utama kanker darah:
- Leukemia Mieloid Akut – Ini merupakan jenis kanker darah yang paling cepat berkembang. Jenis kanker ini ditandai dengan produksi sel yang tidak berkembang menjadi sel darah putih. Jenis ini terbagi ke dalam delapan sub-jenis berdasarkan sumber kondisinya.
- Leukemia Limfositik Akut (ALL) – Jenis kanker darah ini seringkali terjadi pada kelompok usia tertentu: pada anak-anak berusia di bawah 15 tahun dan orang dewasa berusia di atas 45 tahun. Namun, kondisi ini lebih sering terjadi pada anak-anak, terutama anak laki-laki. Pada jenis ini, sel yang belum matang terkumpul dari sumsum, mengalir melalui aliran darah, dan disebarkan ke beberapa bagian tubuh termasuk otak dan hati. Karena sel tersebut dapat membelah diri dan menyebar kemana-mana, kasus yang diderita pasien dapat bertambah parah dengan cepat. Para pasien yang menderita ALL juga seringkali memiliki lebih banyak sel B, yang berarti mereka dapat melawan infeksi, namun tidak membunuh bakteri.
- Leukemia Mieloid Kronis – Kanker jenis ini cukup unik karena hanya jenis ini yang memiliki hubungan dengan gen cacat yang disebut ABL dan BCR, yang disebabkan oleh masalah pada kromosom Ph.
- Leukemia Limfositik Kronis – Memiliki karakter seperti ALL, namun kanker jenis ini berkembang dengan lebih lambat, bahkan hingga bertahun-tahun.
Karena kanker darah kronis (berkepanjangan) memerlukan waktu untuk dapat berkembang, tidak menutup kemungkinan bila jenis ini dapat berubah menjadi akut (tiba-tiba). Para pasien sangat dianjurkan untuk mengawasi perkembangannya dan menjalani perawatan yang diperlukan untuk meningkatkan prognosa mereka.
Kanker darah juga sering dihubungkan dengan berbagai faktor resiko termasuk kelainan genetis, kelainan darah, dan paparan senyawa kimia terutama bensol. Mereka yang pernah mendapat pengobatan bagi jenis kanker lainnya juga beresiko untuk terkena kanker darah setelahnya. Kebiasaan merokok sering dihubungkan dengan meningkatnya resiko terkena leukemia mielogenus akut. Riwayat keluarga juga dapat menyebabkan kondisi tersebut, namun presentase nya tidak begitu tinggi.
Gejala Leukemia
Gejala leukemia bisa bervariasi, tergantung pada jenis yang dialami. Namun, secara umum, tanda-tanda atau gejala terjadinya penyakit ini, yaitu:
- Demam, menggigil, atau berkeringat yang berlebihan pada malam hari.
- Kelelahan dan terasa lemah.
- Sakit kepala.
- Sering infeksi atau mengalami infeksi yang parah.
- Penurunan berat badan drastis yang tidak dapat dijelaskan.
- Mudah berdarah atau memar.
- Mimisan yang berulang.
- Bintik-bintik merah kecil di kulit.
- Nyeri tulang atau sendi.
- Kulit pucat.
- Pembengkakan kelenjar getah bening di leher, ketiak, selangkangan, atau perut (akibat limpa atau hati yang membesar).
Gejala leukemia pada anak umumnya sama dengan yang terjadi pada orang dewasa yang disebutkan di atas.
Pencegahan Leukemia
Belum ada cara yang efektif untuk mencegah leukemia hingga saat ini. Namun, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menurunkan risiko kamu terkena leukemia, di antaranya:
- Melakukan olahraga secara teratur.
- Menghentikan kebiasaan merokok.
- Menggunakan alat pelindung diri, terutama jika kamu bekerja di lingkungan yang rentan terpapar bahan kimia, seperti benzena.
- Melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin untuk mendeteksi kanker sejak dini, terutama jika kamu memiliki riwayat kanker dalam keluarga.
Demikianlah penjelasan singkat tentang penyakit leukemia atau kanker darah. Semoga bermanfaat!
Tanggapan
Belum ada