Kepribadian Ambivert : Pengertian Serta Ciri-Cirinya

Admin 0 Komentar

Selain Introvert dan Ekstrovert, ada jenis kepribadian yang tergolong unik yaitu Ambivert. Simak yuk bagaimana kepribadian ambivert ini

Indiffs – Selain Introvert dan Ekstrovert, ada jenis kepribadian manusia yang tergolong unik yaitu Ambivert. Alasan tergolong unik, karena memiliki sikap berubah-ubah antara introvert dan ekstrovert. Supaya lebih jelas, yuk simak berikut ini.

Pengertian Ambivert

Ambivert adalah tipe kepribadian yang terbentuk antara gabungan kepribadian introvert dan ekstrovert. Orang dengan kepribadian ambivert cenderung lebih fleksibel dalam menghadapi berbagai situasi. Orang dengan kepribadian ini umumnya dapat menikmati waktu saat dirinya sedang berada pada situasi sosial, layaknya orang dengan kepribadian ekstrovert. Namun, di sisi lain, orang dengan kepribadian ambivert juga membutuhkan waktu untuk dirinya sendiri, layaknya seorang introvert. Berbeda dengan Ekstrovert yang suka berbicara, ambivert cenderung pendiam pada orang yang baru dikenal. Namun jika sudah akrab, Ambivert akan berubah menjadi orang yang cerewet.

Ciri-ciri Ambivert

1. Memiliki rasa empati yang tinggi

Salah satu ciri kepribadian ambivert yaitu ia memiliki rasa empati yang tinggi. Karena sifat inilah seorang ambivert kerap dijadikan tempat bercerita oleh orang-orang terdekatnya. Biasanya, seorang ambivert cenderung mendengarkan masalah yang diutarakan terlebih dahulu. Setelah selesai, ia pun akan mencoba memberi solusi pada masalah tersebut.

2. Merasa tidak nyaman bertemu dengan orang baru ditempat yang baru

Seorang yang Ambivert akan biasa jika bertemu orang baru di tempat yang mereka sudah mengenalinya. Hal itu dikarenakan mereka akan nyaman di tempat yang sudah di kenali. Begitupun jika bertemu dengan orang yang dikenal di tempat yang baru. Namun, seorang ambivert akan merasa tidak nyaman jika bertemu orang baru di tempat yang baru secara bersamaan.

3. Menyukai keramaian,tapi tidak melakukan komunikasi

Jika seorang Introvert benci dengan keramaian, sementara seorang Ekstrovert benci dalam kesendirian. Namun Ambivert kenyataannya suka keramaian, tapi mereka tidak ingin melakukan komunikasi. Bisa dibilang, mereka seperti sedang melakukan kesendirian atau menyepi di tengah keramaian. Mereka nyatanya menikmati situasi ini dan juga mengamati apa yang ada di sekitar.

4. Penyeimbang situasi

Berkat kepribadiannya yang fleksibel, seorang ambivert biasanya akan menjadi penyeimbang dalam banyak situasi. Ia sering kali membantu memecah keheningan yang membuat situasi menjadi canggung, sekaligus bisa menjaga orang-orang dengan kepribadian introvert tetap nyaman.

5. Suasana hati mudah berubah

Seorang ambivert itu fleksibel, mampu menggeser kepribadian sesuai dengan siapa mereka berbicara. Seringnya, kalau sedang berbicara dengan ekstrovert, maka orang ambivert akan berperan sebagai lawan bicara yang introvert. Begitupun sebaliknya, orang ambivert tidak merasa malas menanggapi sebuah pembicaraan kecil dan ringan, yang mungkin hanyalah sebuah basa-basi. Tapi, mereka akan jauh lebih bersemangat ketika percakapan tersebut mulai merujuk pada sebuah topik yang spesifik. Namun, bila lawan bicaranya dinilai sudah tidak asyik lagi, tak segan-segan seorang ambivert akan meninggalkan lawan bicaranya.

Tidak hanya itu, seseorang dengan kepribadian ini terkadang bingung antara harus menikmati waktu bersama teman atau sendiri di rumah. Ia berpikir menikmati waktu bersama teman memang menyenangkan, namun menikmati waktu sendiri di rumah juga tidak kalah menyenangkan. Karena itu seorang ambivert terkadang bingung jika dihubungi seorang teman yang mengundangnya datang ke pesta, padahal sedang menikmati waktu sendiri di rumahnya. Pergi bersosialisasi ke luar atau bermalas-malasan di rumah, orang dengan kepribadian ini menyukai keduanya. Jadi keputusan akhir biasanya berdasarkan suasana hati.

Tanggapan

Belum ada

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Konten Terkait

[quads id=1]

Konten Terbaru