9 Cara Mendidik Anak Perempuan Agar Menjadi Pribadi Tangguh

Admin 0 Komentar

Tipe orang tua yang suportif jelas akan memberikan dampak luar biasa pada tumbuh kembang anak. Berikut cara mendidik anak perempuan.

IndiffsCara mendidik anak perempuan yang beranjak dewasa penting untuk diperhatikan dan dilakukan oleh orang tua. Pasalnya di masa peralihan usia ini, anak perempuan membutuhkan sebuah afeksi dan juga sebuah kebebasan. Namun, anak perempuan juga perlu adanya pengontrolan dari orang tua agar tidak terjebak dalam pergaulan bebas seperti kenakalan remaja.

Cara Mendidik Anak Perempuan

Di sisi lain, orang tua harus memberikan kepercayaan kepada anaknya terhadap segala keputusan yang dilakukan. Lalu, seperti apa cara mendidik anak perempuan yang beranjak dewasa yang benar? Simak ulasan berikut ini.

1. Bangun Kepercayaan Diri Anak

Ada anak yang pintar pada pelajaran matematika, ada anak yang pintar menggambar atau bermain musik. Artinya, keduanya sama baik dan sama pintar, hanya bidangnya saja yang berbeda. Maka keduanya harus diperlakukan setara. Kalau Ibu hanya terkesan bangga pada anak yang pintar matematika, maka si anak yang pintar menggambar bisa kehilangan rasa percaya dirinya. Anak akan merasa minder dan tidak nyaman berada di sekitar anak-anak lain.

Luangkan waktu sejenak untuk meng-eksplor apa yang terjadi pada anak, misalnya, bantu selesaikan kesulitan yang mungkin ia temukan dalam pelajaran lain, serta dukung apa yang menjadi minat anak agar ia terus berkembang dan semakin percaya diri.

2. Membiasakan Anak Membantu Pekerjaan Rumah

Walaupun Ibu memiliki asisten rumah tangga, tetap didik anak untuk belajar mengerjakan pekerjaan rumah. Ibu bisa memulainya dari hal yang paling sederhana, misalnya memasukkan mainan nya kembali ke dalam keranjang, atau menaruh sandal pada tempatnya. Contoh lainnya adalah membantu merapikan tempat tidur dan menyapu.

Sekarang ini, perempuan yang bekerja di kantor adalah hal yang biasa, apalagi jika memang harus untuk membantu mencukupi kebutuhan di rumah, namun anak tidak boleh lupa kewajibannya untuk merawat keluarga di rumah. Karena ia sudah terbiasa sejak kecil, maka setelah ia berkeluarga nanti, ia bisa merawat keluarganya dengan baik.

3. Menjaga Diri

Cara mendidik anak perempuan untuk menjaga diri tidak hanya untuk mencegah tindak kejahatan pada dirinya. Alangkah baiknya memang, jika anak bisa melakukan hal tersebut, karena perempuan, apalagi jika masih anak-anak, memang seringkali menjadi sasaran penjahat. Entah itu ada yang berniat merampas perhiasan yang dipakainya atau menjambret tas nya, karena dinilai lemah.

Cara mendidik anak perempuan adalah wajib menjaga tubuhnya. Ingatkan anak agar selalu menutup bagian tubuhnya dan tidak membiarkan orang lain untuk menyentuh bagian tubuh tersebut. Kalau ada yang menyentuhnya, anak mesti diajar berani untuk mengatakannya pada Ibu. Contoh lainnya, ajari anak agar tidak mudah diajak ke tempat yang sepi atau tidak sembarang pada orang yang tidak dikenalnya.

Menjaga diri menjadi lebih penting bagi si anak ketika ia tumbuh dewasa, ketika putri kecil Ibu yang manis, tumbuh menjadi gadis yang cantik. Ajari anak untuk tidak gampang menerima “ajakan” laki-laki.

4. Menjadi panutan yang baik bagi anak perempuan

Salah satu hal penting dalam mendidik anak perempuan yang harus dilakukan setiap orangtua adalah menjadi panutan yang baik bagi mereka.

Jika kamu ingin anak tumbuh menjadi wanita yang kuat dan percaya diri, tunjukkan kedua sifat tersebut di depan mereka. Cobalah untuk menerapkan ketegasan dan kepercayaan diri saat mendidik anak perempuan.
Kamu juga perlu mencontohkan berbagai hal-hal baik di dalam kehidupan sehari-hari. Kamu bisa mulai dari hal-hal kecil, misalnya dengan mengerjakan pekerjaan rumah.

5. Jangan salahkan anak ketika ia mengalami kegagalan

Kegagalan adalah proses yang akan dialami setiap anak saat ia beranjak dewasa. Namun, kamu tidak perlu khawatir karena kegagalan dapat membuat anak perempuan menjadi lebih kuat dan berani dalam menghadapi berbagai masalah. Tentu saja setiap orangtua tidak ingin anak perempuannya merasakan sakitnya kegagalan. Namun, kegagalan dapat membuat mereka menjadi pribadi yang lebih kuat dan memiliki karakter.

Kamu juga sebaiknya jangan menjadi orangtua yang terlalu protektif. Sebab, masa kanak-kanak menjadi waktu yang tepat untuk belajar bangkit kembali setelah mengalami kegagalan.

6. Ajarkan anak ketegasan

Ketegasan adalah salah satu kunci yang harus ditanamkan di dalam diri anak perempuan sejak dini. Terutama, jika kamu ingin ia tumbuh menjadi wanita yang pemberani dan percaya diri.

Untuk menanamkan ketegasan di dalam dirinya, kamu dapat meminta anak perempuan untuk berani mengekspresikan segala kebutuhannya pada orang dewasa. Ajarkan juga anak perempuan untuk mengatakan, “Saya tidak menyukai perlakuan mu” ketika ada orang lain yang berperilaku buruk terhadapnya.

7. Pendengar yang Baik

Memasuki usia dewasa adalah masa di mana anak akan menghadapi lika-liku kehidupan yang sesungguhnya. Dengan adanya hal tersebut, maka remaja akan sering mengalami gejolak hati dan juga pikiran. Di saat seperti ini perlu adanya kehadiran orang tua untuk menjadi teman bagi sang anak, menjadi tempat keluh kesah dengan mendengarkan setiap cerita yang dilontarkan anaknya.

Menjadi pendengar yang baik bukanlah suatu hal yang mudah bagi kebanyakan orang. Oleh karena itu perlu adanya pembiasaan terhadap hal tersebut. Menjadi pendengar yang baik perlu untuk dilakukan dalam rangka memberikan kenyamanan secara moril kepada sang anak. Jika anak sudah merasa nyaman untuk menceritakan keluh kesah kepada orang tuanya, maka akan semakin mudah untuk melakukan tindakan pengontrolan.

8. Menjadi Support System

Orang tua yang baik harus bisa masuk ke dalam kehidupan anak dan menjadi support system baginya. Ketika anak sedang mengalami keterpurukan dalam proses perkembangannya, selalu berikan motivasi yang bersifat membangun hingga anak bisa bangkit lagi. Motivasi terhadap impian perlu untuk dilakukan agar anak memiliki rasa percaya diri terhadap kemampuannya.

9. Menanamkan Prinsip Agama dengan Kuat

Sebagai seseorang yang beragama, jadikanlah agama sebagai pegangan dalam hidup. Orangtua juga memiliki kewajiban untuk melanjutkan prinsip agama tersebut ke keturunannya melalui proses parenting yang dilakukan.

Menanamkan prinsip agama dengan kuat sama halnya dengan mengajarkan beragam aspek kehidupan pada anak. Dengan demikian, mereka akan terus mengamalkan prinsip agama tersebut dalam setiap aktivitasnya sehari-hari.

Tipe orangtua yang suportif jelas akan memberikan dampak luar biasa pada tumbuh kembang anak. Hal terpenting adalah orangtua paham koridor dalam mendidik nya sehingga tetap ada batasan-batasan tertentu yang tidak boleh dilampaui. Jangan sampai membuat anak tak nyaman, ya!

Tanggapan

Belum ada

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Konten Terkait

[quads id=1]

Konten Terbaru