Apa Itu KTT G20? Simak Sejarah, Tujuan dan Peran Secara Global

INDIFFS.COM – Sebagian orang mungkin bertanya apa sebenarnya itu KTT G20, karena pasalnya Indonesia saat ini sedang membahas isu hangat tersebut. Yang mana, Indonesia sendiri menjadi tuan rumah KTT G20 ini dan akan berlangsung pada 15 sampai 16 November 2022.

Mengutip dari situs Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia, G20 atau Group of Twenty merupakan sebuah forum utama kerja sama ekonomi internasional yang beranggotakan negara-negara dengan perekonomian besar di dunia. Yang mana, terdiri dari 19 negara dan 1 lembaga Uni Eropa.

Singkatnya, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 ini sebagai forum ekonomi secara global. Dengan adanya ini, diharapkan dapat mengembangkan tata kelola digital sehingga tangguh menghadapi ancaman krisis global akibat pandemi.

Sejarah Pembentukan

Adapun pembentukan KTT G20 ini, dibentuk pada tahun 1999 atas inisiasi anggota G7, G20 merangkul negara maju dan berkembang untuk mengatasi krisis bersama-sama. Utamanya yang melanda Asia, Rusia dan Amerika Latin.

Lebih dari itu, tujuan G20 sendiri adalah mewujudkan pertumbuhan global yang kuat, seimbang, berkelanjutan dan inklusif.

Pada awalnya, G20 merupakan pertemuan Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral. Di mana, kala itu mulai mengadakan pertemuan untuk membahas respon terhadap krisis keuangan global yang terjadi. Akan tetapi sejak tahun 2008, G20 menghadirkan Kepala Negara dalam KTT.

Pada tahun 2010, kemudian dibentuk pula pembahasan di sektor pembangunan. Sejak saat itulah G20 terdiri atas Jalur Keuangan (Finance Track) dan Jalur Sherpa atau isu-isu ekonomi (Sherpa Track).

Sherpa diambil dari istilah untuk pemandu di Nepal. Ini menggambarkan bagaimana para Sherpa G20 membuka jalan menuju KTT (Summit).

Tujuan KTT G20

Terkait tujuan KTT G20 ini adalah mendiskusikan kebijakan-kebijakan untuk mewujudkan stabilitas global, dalam hal keuangan, pembangunan berkelanjutan, pertumbuhan ekonomi, dan inklusif.

Yang mana, puncak kerja KTT G20 ini ialah komitmen dan visi anggota untuk masa depan, yang disusun dari rekomendasi yang dipilih dan hasil dari pertemuan tingkat menteri dan alur kerja lainnya.

Pada setiap KTT, G20 mengangkat topik dan isu terkait yang dibahas dalam forum. Adapun tujuan dari G20 ini adalah menjadi sebuah platform multilateral strategis, yang menghubungkan negara-negara dengan perekonomian besar di Dunia.

Peran

Sepanjang konferensi tingkat tinggi berlangsung, forum ini telah menyumbang sejumlah peran dalam perekonomian global. Adapun berikut perannya yang dilansir dari Bank Indonesia:

1. Penanganan Krisis Keuangan Global

Satu hal yang menjadi kesuksesan forum ini ialah dukungan dalam mengatasi krisis keuangan global 2008. Forum ini juga turut mengubah tata kelola keuangan global, dengan menginisiasi paket stimulus fiskal dan moneter yang terkoordinasi serta dalam skala sangat besar.

2. Kebijakan Pajak

Forum ini telah memacu Organisasi untuk Kerja Sama Ekonomi dan Pembangunan, terkait pertukaran informasi terkait pajak. Pada 2012, forum ini menghasilkan cikal bakal Base Erosion and Profit Shifting (BEPS), yang kemudian difinalisasi pada 2015. Melalui BEPS inilah, hingga saat ini 139 negara bekerja sama untuk mengakhiri penghindaran pajak.

3. Penanganan Pandemi Covid-19

G20 berinisiatif dalam penanganan pandemi covid-19 yang mencakup pembayaran utang luar negeri. Tak hanya itu, forum ini juga berjanji untuk melakukan injeksi perdanaan untuk penanganan pandemi covid-19 yang lebih dari US$5 triliun untuk mendorong pemulihan dalam perekonomian.

4. Isu Lainnya

Tak hanya berperan dalam perekonomian saja, G20 juga ikut berperan dalam isu internasional lain,  termasuk perdagangan, iklim, dan pembangunan. Bahkan forum ini, mendukung pembangunan berkelanjutan dalam gerakan Paris Agreement on Climate Change di 2015 dan The 2030 Agenda for Sustainable Development.

Itulah pembahasan terkait sejarah, tujuan dan peran KTT G20 yang akan berlangsung pada 15-16 November di Indonesia ini.

Sebagai presidensi G20, tentunya Indonesia akan memanfaatkan momentum tersebut untuk mendorong perekonomian yang sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19.