Ceramah Hari ke-19 Ramadhan: “3 Fase Keutamaan Bulan Puasa”

INDIFFS.COM – Bulan suci Ramadhan kini telah menuju hari ke-19, yang mana kegiatan atau acara keagamaan seperti kajian ceramah sering diselenggarakan. Dimana, ceramah tersebut juga biasa dibawakan oleh khatib yang ditunjuk untuk mengisi agenda.

Biasanya, ceramah tersebut berisikan tentang motivasi bagi umat muslim agar semakin giat meraih pahala, pengampunan, serta ridha dari Allah SWT. Karena mengingat, bulan Ramadhan merupakan bulan yang istimewa dibandingkan bulan-bulan yang lainnya.

Nah, bagi kamu yang sedang mencari contoh teks ceramah untuk dibawakan saat kajian, kultum, atau acara keagamaan lainnya di hari ke-19 Ramadhan, kamu bisa simak artikel ini!

Teks Ceramah Hari ke-19 Ramadhan

Berikut merupakan teks ceramah ramadhan bertema “3 Fase Keutamaan Bulan Puasa Ramadan”  yang kami rangkum dari berbagai sumber.

Tiga Fase Keutamaan Bulan Puasa Ramadhan

Assalamu’alaikum Warahmatullahhi Wabarakatuh.

Innal hamdalilah wasolatu wasalamu ala rosulillah syaidina Muhammad ibni abdilah waala alihi wahbihi wamawalah (amma ba’du)

Hadirin majelis muslimin wal muslimat yang semoga Allah muliakan di dunia dan akhirat. Alhamdulillah, dengan izin Allah kita bisa berkumpul di tempat ini.

Mudah-mudahan berkumpulnya kita disini merupakan amal soleh sehingga kita bisa bertawasul dengan amal soleh tersebut. Berharap Allah jadikan hari yang akan datang dalam kehidupan kita lebih baik dibandingkan hari ini. InsyaAllah.

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kepada Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat dan kasih sayangnya kepada kita semua. Sholawat serta salam tidak lupa kita curahkan kepada junjungan nabi besar kita baginda Nabi Muhammad SAW, juga kepada keluarga dan pengikutnya sampai akhir zaman. Amiin.

Hadirin sekalian

Keutamaan bulan Ramadhan terbagi menjadi tiga fase. Dalam sebuah hadis riwayat Ibn Khuzaimah dari Salman al-Farizi, Rasulullah SAW bersabda tentang bulan Ramadhan.

“Awwaluha rahmah, wa-ausathuha maghfirah, wa-akhiruha ‘itqun min al-nar”

Artinya: Sepuluh pertama adalah rahmat, pertengahannya adalah maghfirah dan akhirnya adalah pembebasan dari neraka.

Sepuluh yang pertama adalah rahmat. Rahmat tersebut berupa kesadaran beribadah, semangat berkorban, sikap disiplin dan lainnya.Fase yang kedua adalah ampunan. Inilah saat-saat Allah SWT membukakan ampunan begitu luas kepada kita semua.

Oleh karena itu, muslim harus memperbanyak istighfar pada fase ini Dalam sebuah hadis yang diriwayatkan oleh Imam al-Bukhari, Rasulullah SAW bersabda:

“Demi Allah, aku bertaubat dan beristighfar kepada Allah dalam sehari lebih dari 70 kali”

Dalam riwayat Imam Muslim disebutkan:

“Wahai manusia bertaubatlah kalian semua kepada Allah. Karena aku bertaubat kepada Allah dalam sehari 100 kali”

Setelah fase kedua berakhir, kita memasuki 10 hari yang terakhir. Mengenai 10 malam terakhir ini, di dalam hadis disebutkan, “Adalah Rasulullah apabila memasuki 10 hari terakhir Ramadhan, beliau mengencangkan ikat pinggangnya (tidak mendekati istri), membanunkan keluarga (mengurangi porsi tidur) dan masuk ke tempat iktikaf beliau”.

Lanjutan …

Hadirin sekalian

Berdasarkan hadis tersebut, pada 10 hari terakhir kita diperintahkan untuk i’tikaf. I’tikaf secara bahasa adalah tinggal di masjid dengan niat ibadah. Adapun secara istilah adalah tinggal di masjid dengan maksud beribadah, bertaqarrub kepada Allah SWT dan melaksanakan perintah-perintah-Nya sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.

Itulah tiga fase keutamaan bulan Ramadhan. Mudah-mudahan kita bisa mendapatkan lailatul qadar dan mendapatkan kebaikan yang terbaik, sehingga merasakan indahnya ibadah yang nilainya lebih dari seribu bulan. Mudah-mudahan kita jadi orang yang bertakwa.

Wabillahi taufiq Walhidayah Wassalamua’alaikum Wr. Wb

Nah, itulah teks ceramah yang bisa kamu gunakan untuk kegiatan di Bulan Ramadhan, seperti kajian ataupun kultum di hari ke-19 Ramadhan dengan tema tentang Tiga Fase Keutamaan Bulan Puasa Ramadhan. Semoga bermanfaat!