Kebangkrutan Sri Lanka, Inilah Yang Dilakukan Pemerintahnya

Admin 0 Komentar

Sri Lanka mengalami keadaan yang sangat buruk, bahkan tak bisa dibayangkan sebelumnya. Saat ini, negara tersebut dinyatakan sebagai negara bangkrut setelah gagal mengatasi krisis ekonomi yang parah selama berbulan-bulan.

indiffsSri Lanka kini sedang menghadapi krisis ekonomi terburuk sejak memperolah kemerdekaan dari Inggris pada tahun 1948.

Kebangkrutan Sri Lanka belakangan ini menimbulkan perdebatan hangat di publik. Sebagian menilai kegagalan negara seperti yang terjadi di negeri yang baru saja ditinggal oleh kepala negaranya tersebut bisa pula meninmpa Indonesia.

Kini gedung pemerintah, sekolah, dan fasilitas publik banyak ditutup akibat kurangnya suplai energi. Analis menyebutkan ada beberapa faktor yang membuat Sri Lanka bangkrut, alasan pertama yakni karena ketergantungan impor. Masalah diperburuk dengan naiknya harga komoditas global yang menyebabkan naiknya harga pangan meningkat. Cadangan devisa dan nilai tukar uang yang makin merosot membuat Sri Lanka kesulitan membayar hutang.

Ini merupakan kenyataan pahit bagi negara yang ekonominya tumbuh dengan cepat, dengan kelas menengah yang tumbuh dan nyaman, hingga krisis terakhir semakin dalam.

“Sri Lanka menggantungkan harapan terakhir pada IMF”, demmikian judul berita utama bulan Juni di Colombo Times.

Pemerintah sedang dalam negoisasi dengan IMF mengenai rencana bailout, dan Wickremesinghe mengatakan dia mengharapkan kesepakatan awal akhir musim panas ini.

Sri Lanka juga telah menerima bantuan dari pemerintah lain seperti China, Amerika Serikat, Jepang dan Australia.

Sebelumnya pada bulan Juni, PBB meluncurkan seruan publik di seluruh dunia untuk bantuan.

Sejauh ini, proyeksi pendanaan hampir tidak menyentuh permukaan sebesar $6 miliar yang dibutuhkan negara untuk tetap bertahan selama enam bulan ke depan.

Untuk mengatasi kekurangan bahan bakar Sri Lanka, Wickremesinghe mengatakan kepada The Associated Press dalam sebuah wawancara bahwa dia akan mempertimbangkan untuk membeli minyak yang lebih murah dari Rusia.

Tanggapan

Belum ada

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Konten Terkait

[quads id=1]

Konten Terbaru