5 Rekomendasi Film Jepang Genre Komedi, Bikin Ngakak!
INDIFFS.COM – Menonton film komedi memang selalu membuat Mood baik. Tak hanya memiliki alur cerita yang menarik, tetapi drama komedi selalu membuat orang terhibur. Apalagi menonton film komedi Jepang, yang memang kebanyakan nya memiliki cerita yang sederhana dan akrab dengan keseharian. Karena hal itulah, film-film Jepang khususnya yang bergenre drama komedi begitu disukai oleh para penggemar film.
Selain alur cerita yang memang asik, nilai plus dari drama Jepang ialah visual para aktor dan aktris dengan kemampuan akting nya. Oleh sebab itu, kita sering merasa terbawa suasana terhadap film komedi yang kita tonton.
Akan tetapi jika kamu belum pernah menonton film komedi Jepang, berikut ada beberapa rekomendasi nya yang bisa membuat kamu tertawa terbahak bahak.
Tori Girl
Drama komedi Jepang yang satu ini di sutradarai oleh Tsutomu Hanabusa, film ini diangkat dari novel yang berjudul Tori Garu. Film ini menceritakan tentang aksi Tim Pilot yang menerbangkan pesawat tenaga manusia. Berawal dari seorang tokoh yang bernama Yukina Toriyama memasuki sebuah universitas sains setelah mempersiapkan diri dengan belajar selama satu tahun untuk ujian masuknya.
Awalnya, Yukina Toriyama kaget dengan suasana di sekolahnya. Dia menjadi tertarik pada mahasiswi senior yang bernama Kei. Karena Kei, Yukina kemudian bergabung dengan klub yang bernama “human powered flight”. Klub tersebut mempunyai target untuk mengikuti kontes “Tori Ningen Contest”. Yukina ingin bermitra dengan Kei untuk terbang di langit, namun Yukina Toriyama harus menerima pil pahit karena keinginannya tidak bisa terwujud. Yukina Toriyama malah bermitra dengan pria yang tidak disukainya, yaitu Sakaba.
My Boss My Hero
Film jepang dengan genre komedi selanjutnya My Boss My Hero yang di sutradarai oleh JK Youn. Di dalam film ini menceritakan tentang seorang gangster yang menjadi anak sekolahan. Dimana gangster tersebut bernama Makio Sakaki, merupakan seorang pemuda berusia 27 tahun yang kelak akan mewarisi geng yakuza yang cukup terkenal di daerah Kanto. Ia sebetulnya punya modal untuk menjadi pemimpin yakuza. Akan tetapi, karena ia bodoh bahkan adik nya lebih pintar darinya, sehingga ayah nya menyuruh ia untuk sekolah kembali jika ingin menjadi pemimpin Yakuza.
Mondai No Aru Restaurant
Film Mondai No Aru Restaurant ini di sutradarai oleh Michiko Namiki, Hiromasa Kato. Drama Jepang komedi ini menceritakan tentang seorang tokoh yang bernama Tanaka Tamako, seorang perempuan yang berniat untuk mendirikan sebuah restoran setelah menemukan fakta bahwa salah seorang sahabatnya yang bekerja di perusahaan yang sama (di bidang food) mengalami pelecehan seksual yang serius dari direktur perusahaannya.
Restoran tersebut ia dirikan di atas atap sebuah bangunan yang terletak tepat di seberang restoran yang dikelola bekas perusahaannya itu. Dengan mengajak beberapa temannya yang lain (lima perempuan dan satu gay crosdresser), tidak mudah bagi Tamako untuk mengelola restoran tersebut karena teman-temannya tersebut memiliki masalah dan kepribadian yang berbeda-beda. Dan jalan menuju sukses itu memang lah tidak mulus. Banyak rintangan dan kekacauan yang harus diselesaikan oleh Tamako agar restoran miliknya stabil dan berkembang.
Stepmother and Daughter Blues
Drama jepang dengan memiliki genre komedi selanjutnya ialah Stepmother and Daughter Blues yang di sutradarai oleh Hirakawa Yuichiro, Nakamae Yuji. Drama ini menceritakan tentang seorang wanita karir bernama Akiko Iwaki yang bekerja sangat keras di pekerjaannya. Ia menikah dengan seorang pria yang bernama Ryoichi Miyamoto yang sudah memiliki anak, dan wanita tersebut harus berurusan dengan pekerjaan rumah tangga serta membesarkan anak tiri nya.
Juhan Shuttai
Film komedi Jepang selanjutnya ialah Juhan Shuttai yang disutradarai oleh Nobuhiro Doi. Film Juhan Shuttai ini menceritakan tentang kehidupan para editor manga di sebuah perusahaan penerbitan bernama Kantoukan. Setiap episode drama ini membahas hal yang berbeda tapi masih seputar mengenai penerbitan manga seperti masalah antara editor dan mangaka, juga masalah antara sesama mangaka, sesama editor dan kehidupan sehari-hari mereka.
Karena tokoh utama drama ini adalah seorang editor, jadi fokus drama ini lebih ke editor mangaka.
Disini juga diceritakan mengenai masa lalu para tokoh, kehidupan pribadi dan masalah pribadi mereka. Para editor yang berjuang demi mangaka dan para pembaca, juga demi buku-buku yang semakin lama kurang populer karena zaman teknologi.
Tanggapan
Belum ada